JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan kendaraan listrik saat ini memang masih sedikit. Namun tak sampai 10 tahun lagi, atau sekitar tahun 2030, tren pemakaian kendaraan listrik diprediksi bakal mendapat porsi yang cukup besar.
Sony Sulaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kementerian Perindustrian, mengatakan, penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) secara global bakal mengalami meningkatan setiap tahun.
“Diperkirakan penjualan mobil listrik pada tahun 2030 akan mencapai lebih dari 28 juta unit, itu artinya sekitar 30 persen dari pangsa pasar industri otomotif,” ujar Sony, dalam seminar IEMS 2021 dilansir dari Youtube BRIN Indonesia (28/11/2021).
Baca juga: Video Viral Mercy Lawan Arah di Tol, Tabrak Mobilio sampai Ringsek
“Angka penjualan ini tentunya memberikan dampak pada peningkatan kebutuhan lithium baterai sebesar 1,65 juta GWh dan kebutuhan infrastruktur charging station sekitar 9,89 juta unit pada tahun 2030,” kata dia.
Sony juga menambahkan, perkembangan ekosistem KBLBB ditargetkan rampung pada 2030, serta akan memproduksi mobil listrik dan bus listrik sebesar 600.000 unit.
Menurutnya, beralihnya produksi dari mobil konvensional ke mobil listrik diprediksi juga bakal berdampak pada berkurangnya konsumsi BBM sebesar 3 juta barrel. Selain itu, juga menurunkan emisi CO2 hingga 1,4 juta ton.
“Diharapkan angka-angka ini dapat mendukung pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia terkait emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 nanti,” ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.