Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Juga Lagi Siapkan Motor Fuel Cell buat Indonesia

Kompas.com - 27/11/2021, 10:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SERPONG, KOMPAS.com - Pada pergelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memamerkan pengembangan sepeda motor fuel cell.

Teknologi fuel cell sebetulnya bukan teknologi baru karena sudah dipakai Toyota Mirai. Tapi, teknologi ini belum banyak untuk sepeda motor, apalagi dikembangkan perusahaan lokal.

Baca juga: Tahun Depan Gelis Mini Jeep Siapkan Model 1:1

Sepeda motor fuel cell pengembangan BRINKOMPAS.com/Gilang Sepeda motor fuel cell pengembangan BRIN

Abdul Hamid Budiman, Kepala Proyek Fuel Cell BRIN, menjelaskan, pengembangan kendaraan hidrogen atau dalam hal ini motor hidrogen untuk melihat kemampuan fuel cell.

"Kita sekarang lebih ke arah bagaimana industri di dalam negeri bisa berperan (lebih), entah memproduksi mobil atau motor fuel cell," kata Abdul Hamid kepada Kompas.com, Jumat (26/11/2021).

Abdul Hamid mengatakan, teknologi fuell cell merupakan alternatif kendaraan ramah lingkungan. Sebab, hasil akhir pembuangannya ialah berupa air (H2O).

Sepeda motor fuel cell pengembangan BRINKOMPAS.com/Gilang Sepeda motor fuel cell pengembangan BRIN

Adapun kelemahannya ialah masalah harga. Saat ini teknologi fuel cell masih mahal karena belum banyak dilirik pemain besar, kemudian infrastruktur juga belum banyak.

"Kalau dari fuel cell itu masih impor, tapi untuk komponen lain kita upayakan ada peran dari industri dalam negeri," katanya.

Baca juga: Gelis Hadirkan Mini Jeep Electric pada IEMS 2021

Secara sederhana, fuel cell merupakan peranti yang menciptakan listrik dari bahan baku hidrogen dan oksigen. Reaksi kimia keduanya akan menghasilkan energi listrik dan air (H2O).

Sepeda motor fuel cell pengembangan BRINKOMPAS.com/Gilang Sepeda motor fuel cell pengembangan BRIN

Energi listrik kemudan dialirkan ke motor listrik atau dinamo untuk menggerakkan roda. Adapun air hasil reaksi tersebut akan dibuang.

"Kalau di mobil ada seperti knalpot kecil, tapi kalau ini masih skala riset kita biarkan menetes begitu saja. Tapi, bukan pengertian seperti air selang yang keluar air deras, lebih seperti uap air," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau