Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Mobil Bekas Berharap Diskon PPnBM Tak Berlanjut pada 2022

Kompas.com - 26/11/2021, 14:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski masih berjalan, bisnis mobil bekas sepanjang 2021 sedikit tersendat. Salah satu faktor yang mengganggu adalah kehadiran relaksasi pajak 100 persen yang digulirkan pemerintah untuk mobil baru.

Pasalnya, adanya diskon PPnBM tersebut membuat minat masyarakat meminang mobil bekas menurun. Karena itu, beberapa pebisnisnya berharap pada 2022 pasarnya bakal lebih baik dengan dihapuskannya insentif PPnBM.

Hafizh Fauzan, Marketing Manager Otospector, selaku penyedia jasa inspeksi yang juga memberikan garansi bagi mobil bekas mengatakan, potensi pasar mobil bekas di 2022 akan sangat tergantung pada kebijakan PPnMB.

Baca juga: Layanan Jual Mobil Bekas di GIIAS 2021 Diminati Pengunjung

"Mungkin harus lihat dari sisi pemberian diskon PPnBM mobil baru, yang bila tak ada lagi (di 2022) pasti harga mobil baru akan naik lagi. Dari situ pasar mobil bekas pasti bisa menggeliat," ucap Hafizh beberapa waktu lalu saat konferensi pers secara virtual.

Otospector layanan inspeksi mobil bekasOtospector Otospector layanan inspeksi mobil bekas

Seperti diketahui, imbas pemberian diskon membuat harga mobil baru, terutama di segmen 1.500 cc ke bawah mengalami penurunan signifikan. Tak heran bahwa hal tersebut membuat penjualannya kembali meningkat sejak Maret 2021.

Bahkan diprediksi, kelanjutan diskon PPnBM sampai akhir tahun akan membuat potensi penjualan mobil melebihi target yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

"Kondisi karena mobil bekas kan alternatif, jadi saat mau beli mobil baru budget-nya tidak ketemu larinya ke mobil bekas. Tapi kalau ada PPnBM, minatnya jadi geser," katanya.

Baca juga: Harga Lebih Tinggi, Aplikasi Ini Punya Fitur Jual Santai Mobil Bekas

Tak hanya Hafizh, Irwan salah satu pedagang mobil bekas di kawasan Jakarta Timur juga merasakan penurunan yang cukup drastis dari bisnisnya imbas pemberian diskon PPnBM 100 persen.

Bahkan, saking sepinya putaran penjualan juga sangat lambat yang memuat terjadinya penumpukan stok. Padahal, dari segi harga, rata-rata sudah ikut diturunkan.

Booth Toyota yang menampilkan Avanza baru pada ajang GIIAS 2021 dipenuhi konsumen yang penasaran.KOMPAS.com/RULY KURNIAWAN Booth Toyota yang menampilkan Avanza baru pada ajang GIIAS 2021 dipenuhi konsumen yang penasaran.

"Harga mobil bekas itu rata-rata turun 5 sampai 10 persen sejak Covid-19. Adanya PPnBM ini jelas mengganggu, pertama bisnis turun, unit-unit terjual cukup lama, lalu stok juga menumpuk," ucap Irwan.

"Mudah-mudahan sampai Desember saja (PPnBM), jadi tahun depan sudah mulai bisa bergerak normal, apalagi momen Lebaran itu kan juga tidak sampai tengah tahun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau