Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Knalpot Racing Bisa Bikin Emisi Gas Buang Meningkat

Kompas.com - 03/11/2021, 17:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pengendara sepeda motor yang mengganti knalpotnya dengan buatan aftermarket atau knalpot racing. Tujuannya agar performa yang dihasilkan bisa meningkat.

Padahal, penggunaan knalpot ini ternyata juga berpengaruh terhadap emisi yang dihasilkan kendaraan. Tentunya, ini bisa membuat motor menjadi tidak lulus uji emisi.

Sementara, mulai tanggal 13 November 2021, kendaraan bermotor di Jakarta yang tidak lulus uji emisi akan dikenakan tilang dengan denda maksimal Rp 250.000.

Baca juga: Pahami Pengaruh Knalpot terhadap Emisi Kendaraan

Mengenai ambang batas emisi gas buang agar dapat lolos uji emisi, parameternya mengacu pada Pergub DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2008 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Uji emisi sepeda motor di bengkel resmi Astra Motor Center JakartaRendra Kusumah Uji emisi sepeda motor di bengkel resmi Astra Motor Center Jakarta

- Motor 2 tak produksi di bawah 2010, CO di bawah 4,5 persen dan HC 12.000 ppm.
- Motor 4 tak, produksi di bawah 2010, CO maksimal 5,5 persen dan HC 2.400 ppm.
- Motor di atas 2010, 2 tak maupun 4 tak, CO maksimal 4,5 persen dan HC 2.000 ppm.

Ribut Wahyudi, Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, mengatakan, knalpot yang tidak standar akan membuat emisi motor menjadi tidak baik.

"Namun, kalau knalpot standar bisa dipastikan aman, karena spesifikasinya yang bagus. Salah satunya memiliki katalisator (catalytic converter)," ujar Ribut, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Punya Motor 2 Tak, Jangan Lupa Perawatan Knalpot

Asep Suherman, Kepala Bengkel AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, mengatakan, fungsi catalytic converter adalah untuk mengurangi emisi gas buang.

Uji Emisi Kendaraan Gratis jelang implementasi sanksi pada 24 Januari 2021KOMPAS.COM/STANLY RAVEL Uji Emisi Kendaraan Gratis jelang implementasi sanksi pada 24 Januari 2021

"Knalpot standar yang sudah pakai catalytic converter jika diganti dengan knalpot racing atau aftermarket akan beda gas buang dihasilkannya," kata Asep.

Rio Tan, Manager Technical Support PT Enwan Multi Partindo (RCB Indonesia), mengatakan, rata-rata knalpot racing tidak memiliki catalytic converter.

"Karena mengejar performa, mau yang free flow," ujar Rio.

Jadi, bisa saja emisi gas buang yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan motor yang menggunakan knalpot standar.

Namun, pengaruh knalpot tidaklah besar. Sumber utama tingginya emisi gas buang adalah mesin. Jika pembakarannya tidak sempurna, pasti akan kurang baik juga gas buang yang dihasilkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau