Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2021, 11:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampas kopling termasuk dalam golongan komponen slow moving alias memiliki waktu pergantian yang cukup panjang. Namun, kampas kopling pada mobil manual juga memiliki usia pakai.

Meski sebetulnya tidak ada aturan waktu, karena semuanya tergantung dari perawatan dan penggunaan dari si pemilik kendaraan.

Bila pemilik mobil rajin mengganti oli serta melakukan perawatan berkala ditambah pengunannya tidak kasar, maka usia pakai kampas kopling bisa panjang.

Jika pemilik kendaraan kasar dalam pemakaiannya dan jarang melakukan perawatan, dapat dipastian kampas kopling bisa cepat habis lantaran cepat terkikis.

Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso Suparman mengatakan, menipisnya kampas kopling bisa menurunkan perfoma kendaraan.

Baca juga: Keliling Sirkuit Sentul Naik Bus Listrik Mobil Anak Bangsa

“Paling terasa saat ditanjakan, tiap kali memindahkan gigi, tarikan mobil juga tidak langsung lepas, seperti tertahan. Efeknya sedikit berat yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih boros,” ucap Suparman kepada Kompas.com belum lama ini.

Suparman menganjurkan, agar pemilik kendaraan segera mengganti jika kampas kopling yang sudah menipis. Pasalnya, semakin lama mengendarai mobil dengan kampas mobil yang habis akan membuat kerugian makin banyak, biaya perbaikannya juga semakin membengkak.

Bagi pengendara mobil manual, ada beberapa ciri yang bisa dijadikan patokan untuk mengetahui kampas kopling mobil yang sudah menipis. Paling mudah diketahui dari jarak injak pedal kopling.

Injakan kopling ngelos, pertanda ada masalah pada aliran minyak kopling.Otomania-Donny Apriliananda Injakan kopling ngelos, pertanda ada masalah pada aliran minyak kopling.

“Biasanya jarak injak pedal kopling menjadi lebih pendek, bagi yang sering menggunakan mobil setiap hari pastikan bisa merasakan perbedaannya. Efek boros bisa terjadi karena saat kampas habis, tenaga mesin yang akan ditransfer ke roda berkurang. Alhasil, putaran rpm akan lebih besar dari biasanya,” kata dia.

Agar lebih akurat, pengemudi bisa mengetes masalah kampas kopling ketika sedang menanjak. Saat melepas pedal kopling dan mulai menginjak gas, umumnya kampas yang menipis akan membuat putaran lebih lambat yang membuat mesin seakan tak bertenaga.

Baca juga: Ban Kempis Diajak Jalan, Bisa Bikin Pentil Ban Robek

Faktor kebiasaan kaki yang sering menempel di pedal kopling juga bisa menjadi penyebab singkatnya usia kampas mobil. Karena itu, Suparman menganjurkan saat berkendara, bila tak dibutuhkan jangan biasakan meletakan kaki di atas pedal kopling.

“Itu jenis kebiasaan yang kurang disadari, ada lagi kebiasaan yang merugikan, yakni menahan setengah kopling biasanya dilakukan ketika tanjakan, ini juga buruk dilakukan. Lebih baik memanfaatkan rem tangan,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com