Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Mendominasi Pelanggaran Selama Operasi Patuh Jaya

Kompas.com - 04/10/2021, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi Patuh Jaya yang digelar sejak 20 September lalu resmi berakhir pada 3 Oktober 2021.

Selama Operasi Patuh Jaya dilaksanakan, Direktorat Lalu Lintas mencatat pelanggaran paling banyak dilakukan oleh pengendara roda dua.

“Ada sebanyak 32.554 kendaraan roda dua yang melanggar. Kemudian, roda empat pribadi sebanyak 6.765. Sementara angkutan umum sebanyak 4.684 kendaraan,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, Minggu (3/10/2021).

Baca juga: Palsukan STNK demi Lewati Ganjil Genap, Ingat Lagi Sanksinya

Argo menjelaskan, pelanggaran tersebut didominasi oleh pekerja karyawan, kemudian diikuti oleh pelajar atau mahasiswa, dan sopir angkutan umum. 

Untuk jenis pelanggaran, paling banyak terjadi pada pelanggaran lawan arah 8.028 disusul pelanggaran rambu larangan parkir sebanyak 6.255.

Sementara itu untuk pelanggar yang tak menggunakan helm sebanyak 4.823, kemudian menerobos jalur busway sebanyak 1.983 kendaraan, dan penggunaan plat nomor yang tidak sesuai sebanyak 806.

Baca juga: Begini Persiapan Berkendara Hadapi Musim Hujan.       

Selain itu, pengguna strobo dan sirine serta pelanggaran knalpot yang tidak sesuai standar juga menjadi salah satu target prioritas dalam Operasi Patuh Jaya tahun ini.

“Jenis penggunaan rotator sebanyak 144, pelanggaran knalpot tidak standar 3595, dan pelanggar ganjil genap 58 kendaraan,” ucapnya.

Selama operasi dua pekan ini sedikitnya 3.070 orang personel yang terdiri dari 1.391 personel satgasda dan 1.679 personel satgasres diterjunkan. Operasi Patuh Jaya ini dilakukan sebagai upaya mendisiplinkan masyarakat saat berlalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau