Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Mobil Lawan Arah Saat Macet?

Kompas.com - 12/08/2021, 15:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan kerap terjadi di jalan di Ibu Kota. Dalam kondisi ini, dapat terlihat karakter setiap pengendara, ada yang sabar, namun tidak sedikit juga yang agresif.

Seperti contoh video yang diunggah oleh akun instagram Dashcam Indonesia, Kamis (12/8/2021). Dalam rekaman tersebut terlihat mobil LCGC berwarna oranye yang nekat melawan arus ketika macet.

Pada saat yang bersamaan datang mobil putih dari arah yang sebenarnya. Alhasil, mobil yang melawan arah itu terdiam beberapa saat dan menghambat arus lalu lintas di sekitar.

Baca juga: Pilihan Sedan Bekas Rp 30 Jutaan di Bandung

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengemudi agresif seperti itu biasanya berani mengambil risiko bahaya dan cenderung membahayakan orang lain.

“Perlu diketahui, macet bagian dari risiko yang harus ditanggung bersama. Tidak ada yang harus diprioritaskan, jadi gunakan etika agar tertib dan aman,” ucap Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Menurut Sony, tidak sedikit pengemudi yang memberi dan mengambil kesempatan saat jalanan macet.

Pengemudi yang mengambil kesempatan itulah yang sering mengambil jalur lawan arah atau agresif.

“Pengemudi yang seperti itu (mengambil kesempatan saat jalan macet) sebaiknya dikasih ruang, dan dijauhi. Karena kalau dihambat kadang berujung konflik atau serempet,” kata dia.

Baca juga: Harga Toyota Yaris di Sulawesi Selatan per Agustus 2021

Sony melanjutkan, adalah hal yang wajar jika pengemudi merasa kesal ketika memberi ruang untuk pengemudi agresif. Namun lebih baik biarkan saja selama tidak merugikan, karena pengemudi seperti itu akan kena batunya.

“Pengemudi tipe agresif kalau ditegur bisa konflik. Kecelakaan saja belum tentu membuat mereka jera, jadi harus lebih matang dalam berpikir,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau