Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kelebihan Naik Bus Super High Decker

Kompas.com - 28/07/2021, 16:27 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini pilihan bus yang ada di Indonesia semakin banyak modelnya. Model bus yang lumayan sering terdengar adalah bodi Super High Decker (SHD).

Bodi bus ini bisa dibilang dipopulerkan oleh karoseri Adiputro, saat itu pada gelaran GIAAS 2015, dengan bodi Jetbus 2+ SHD. Kemudian karoseri lain pun mulai membuat bodi bus SHD.

Bodi bus SHD memiliki dimensi tinggi antara 3,8 meter sampai 3,9 meter. Sedangkan untuk bus High Deck (HD) biasanya punya tinggi sekitar 3,7 meter, setiap karoseri punya tinggi yang berbeda-beda.

Baca juga: Vespa LX 125 dan Vespa S 125 Punya 3 Warna Baru

Bus AKAP baru PO Sudiro Tungga JayaDOK. NEW ARMADA Bus AKAP baru PO Sudiro Tungga Jaya

Lalu apa kelebihan saat naik bodi bus SHD dibanding bus biasa?

Export Manager karoseri Lakana Werry Yulianto mengatakan, keunggulan dari bus SHD adalah ukuran bagasi yang lebih luas serta kabin penumpang lebih tinggi sehingga pandangannya lebih luas.

“Tinggi bagasi bus SHD lebih tinggi sekitar 10-15 cm. Sehingga bisa masuk motor di dalam bagasinya,” ucap Werry kepada Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Lampu Merah atau Perintah Polisi, Mana yang Harus Dipatuhi?

Kemudian untuk pandangan penumpang ke depan juga lebih lega. Hal ini dikarenakan dimensi bus yang lebih tinggi sehingga menggunakan kaca depan yang lebih besar.

“Kalau kaca samping ukurannya sama saja mau yang SHD atau HD. Cuma karena naik SHD, pandangan penumpang bisa lebih tinggi,” kata Werry.

Bus AKAP baru PO Putra Pelangi PerkasaINSTAGRAM/ANDREW_TRANSPORTATION_GALLERY Bus AKAP baru PO Putra Pelangi Perkasa

Namun tingginya bus juga berefek pada bodi roll yang lebih terasa daripada bus yang lebih rendah.

Selain itu, bus dengan tinggi di atas 3,8 meter juga butuh spesifikasi suspensi udara dengan sasis yang wide agar lebih kuat menopang berat bus.

“Secara teori pasti lebih limbung, tapi tergantung dari konstruksi masing-masing karoseri. Selain itu, konstruksi suspensi depan juga pengaruh ke limbung,” ucap Dimas Raditya, Anggota Forum Bismania Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau