Bosan dengan Performa Audio Mobil Standar, Simak Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu modifikasi yang kerap dilakukan oleh pemilik mobil adalah modifikasi audio.

Tujuannya agar bisa mendengarkan musik dengan kualitas bagus saat di perjalanan menuju ke suatu tempat. Alhasil, perjalanan akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan.

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemilik kendaraan saat hendak melakukan modifikasi pada sistem audio.

Pujiyanto Suryana, Founder Music Art Indonesia, mengatakan, saat ini memang banyak pemilik kendaraan yang ingin upgrade audio untuk mobil harian.

Baca juga: Kenapa Mobil Baru dari Diler Diisi Bensin Hanya Setengah Tangki

“Mereka ingin yang bisa segala jenis musik itu masuk. Jika begitu, sebaiknya pilih sistem audio yang lebih ke arah sound quality (SQ). Karena audio jenis ini bisa dibilang cocok untuk segala jenis musik,” ujar Pujiyanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Namun, agar lebih maksimal, Puji menyarankan untuk mengganti beberapa komponen pada audio, seperti speaker depan, belakang, subwoofer, serta power amplifier.

APHIT McKlein Mitsubishi Xpander Cross Rockford Fosgate Black Edition. Hadir dengan head unit Rockford Fosgate dengan subwoofer dan amplifier. Ditawarkan satu transmisi otomatik dengan dua pilihan warna putih dan abu abu metalik. Dibadnerol Rp 304,7 juta

“Audio itu seperti rantai, berhubungan semua. Kalau suara mau bagus, tidak bisa hanya ganti speaker saja atau subwoofer saja. Nanti pasti ada saja kekurangannya kalau seperti itu. Percuma speaker bagus, tetapi power amplifier tidak mendukung atau sebaliknya,” kata dia.

Puji menambahkan, jenis subwoofer itu juga sangat beragam. Setiap mobil memiliki bentuk yang tidak sama. Namun untuk harian, menurut dia, sudah cukup jika memasang tipe biasa atau portable.

Baca juga: Cek Diskon Motor Sport Full Fairing Juni 2021

“Jadi yang bisa di-flush mount. Tentunya bisa lebih menghemat ruang atau tidak makan tempat,” ucapnya.

Menyoal biaya, untuk mengganti beberapa komponen pada audio tentu biaya yang dikeluarkan relatif mahal, yaitu sampai belasan juta rupiah. Dengan demikian, semua ini dikembalikan lagi kepada konsumen.