Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Lampu Belakang Truk Sangat Sederhana?

Kompas.com - 25/05/2021, 17:51 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTruk merupakan kendaraan yang biasanya digunakan untuk mengangkut barang. Tampilannya pun sederhana, tidak banyak desain bodi yang nyeleneh, hanya fokus pada fungsinya saja sebagai pengangkut barang.

Salah satu komponen yang paling sederhana pada bagian truk adalah lampu belakangnya. Walaupun tampilan depan kerap diperbarui, lampu belakang truk tetap saja sama.

Lampu belakang truk umumnya berbentuk persegi panjang, di dalamnya terdiri dari tiga kolom, untuk lampu rem, lampu mundur dan sein. Lalu mengapa bentuk lampu belakang truk ini tetap saja sederhana?

Baca juga: Apa Itu Fenomena Lane Hogger di Jalan Tol

ban belakang buswidodogroho ban belakang bus

Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia Prasetyo Adi Yudho mengatakan, lampu belakang truk memang dibuat sederhana, namun tentu saja sudah sesuai standar dinas perhubungan.

“Namun biasanya lampu mundurnya ada yang terpisah, karena butuh yang lebih terang,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Selasa (25/5/2021).

Prasetyo mengatakan, lampu belakang truk itu sebenarnya selalu berkembang, hanya modelnya yang tetap kotak atau persegi panjang. Selan itu ada alasan lain mengapa lampu belakang truk ini dibuat sederhana.

Baca juga: Enggak Perlu Antre, Begini Cara Perpanjangan SIM secara Online

“Perawatannya mudah dan ekonomis. Pengusaha biasanya cari kendaraan yang efisien dan ekonomis,” kata Prasetyo.

Begitu juga lampu belakang yang ada pada sasis bus. Biasanya, sebelum bus masuk karoseri, pada sasisnya tetap dipasang lampu depan dan belakang. Hal ini dikarenakan sasis bus biasanya disetir dari diler ke karoseri, jadi tetap harus mengikuti aturan lalu lintas.

“Untuk sasis bus, biasanya lampu belakang akan diganti sesuai desain dari masing-masing karoseri pembuat bodi bus,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau