JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran otomotif dua tahunan di Asia, Tokyo Motor Show, secara resmi dibatalkan pada tahun ini imbas meningkatnya kasus positif virus corona alias Covid-19.
Dilansir BBC pada Jumat (23/4/2021), pembatalan tersebut merupakan pertama kalinya dalam sejarah sejak pameran digelar pada 67 lalu atau 1954.
Adapun langkah ini terpaksa diambil pihak terkait karena Pemerintah Jepang berencana memberlakukan status darurat untuk Tokyo, Osaka, dan dua prefektur lainnya mulai 25 April - 11 Mei 2021.
Baca juga: DFSK Gelora E, Jadi Momentum ke Era Kendaraan Elekterifikasi
"Kami sepakat bahwa sangat sulit untuk menawarkan program utama yang bisa dirasakan oleh pengunjung dalam kondisi lingkungan seperti itu. Sehingga diputuskan untuk ditunda," kata Ketua Asosiasi Otomotif Jepang (JAMA) Akio Toyoda.
Diketahui, pada pameran Tokyo Motor Show terdapat berbagai mobil dan motor di dunia mulai dari yang memiliki sejarah panjang sampai paling modern.
Maka, tak heran bila di acara tersebut tiap pengunjung bakal diberikan pengalaman berbeda dari pameran lainnya. Sehingga, pihak asosiasi dan produsen sepakat tidak ingin membuat pameran secara virtual.
"Kami memilih untuk membuat pameran secara langsung, bukan virtual mengingat visi dan misi untuk memprioritaskan pengalaman pengunjung atas kendaraan di dunia. Namun hal ini tidak mungkin, jadi kami tunda," ujar dia lagi.
Baca juga: Mengenal 5 Tingkatan Mobil Otonomos
Melalui penundaan ini, Tokyo Motor Show direncanakan segera kembali menyapa para pecinta otomotif pada 2022 atau 2023 mendatang.
Saat kesempatan tersebut tiba, pameran akan berganti nama menjadi Tokyo Mobility Show.
Pasalnya saat ini perkembangan mobilitas sudah begitu tinggi bukan lagi mengarah pada transportasi konvensional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.