Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Hemat Penggunaan Mobil Listrik Dibanding Mesin Bensin?

Kompas.com - 19/04/2021, 10:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren mobil listrik di Indonesi belum begitu berkembang. Padahal, pilihan kendaraannya sudah cukup banyak.

Tak sedikit yang masih ragu untuk mengubah kebiasaan dari mobil konvensional ke mobil listrik. Padahal, jika dihitung, penggunaan kendaraan listrik jauh lebih hemat.

Baca juga: Saingi Hyundai Kona Electric, MG Motor Kenalkan Mobil Listrik ZS EV

Pada mobil listrik, komponen penggeraknya lebih sedikit dan terbagi dari tiga unit, yaitu motor penggerak, baterai, dan sistem kelistrikan.

DFSK mulai buka pemesanan untuk mobil listrik Gelora EKompas.com/Donny DFSK mulai buka pemesanan untuk mobil listrik Gelora E

Jika dibandingkan dengan mobil konvensional, jumlah komponen mobil listrik hanya sepertiganya. Minimnya komponen membuat perawatan mobil listrik jauh lebih irit.

Selain itu, biaya pengecasan atau isi ulang baterai yang memerlukan listrik disebut juga lebih murah daripada isi bensin.

Baca juga: DFSK Berencana Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Franz Wang, Direktur Pemasaran PT Sokonindo Automobile (DFSK), mengatakan, biaya daya listrik Gelora E hanya Rp 42 ribu untuk jarak tempuh 300 km.

"Karena tidak ada mesin dan hanya baterai, biaya perawatannya juga lebih hemat sekitar 30 persen jika dibandingkan mobil niaga ringan dengan mesin konvensional," ujar Franz, di sela-sela peluncuran Gelora E, di Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, belum lama ini.

Petugas PLN tengah mengisi daya pada mobil listriknya.Dok PLN Petugas PLN tengah mengisi daya pada mobil listriknya.

Jika dihitung secara rinci, untuk pembelian token listrik seharga Rp 100.000 akan mendapat sekitar 73 kWh. Sementara, mobil listrik sekarang rata-rata memiliki baterai dengan kapasitas 65 kWh atau di bawahnya. Rata-rata mobil listrik juga memilik daya tempuh hingga 300 km dengan kondisi baterai penuh.

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengatakan, rata-rata mobil mesin bensin saat ini membutuhkan 1 liter bahan bakar minyak (BBM) untuk jarak tempuh 10 kilometer. Sementara itu untuk jarak tempuh yang sama, mobil listrik hanya memperlukan daya listrik sebesar 2 kilo watt hour kWh.

Ilustrasi tempat pengecasan mobil listrik.PIXABAY.com Ilustrasi tempat pengecasan mobil listrik.

Bila dihitung biaya listrik dengan tarif PLN sebesar Rp 1.467 per kWh, maka mobil listrik hanya membutuhkan biaya listrik sebesar Rp 2.934 per 10 km.

"Satu kWh listrik, kalau rumah tangga Rp 1.467. Kali dua kurang lebih Rp 3.000. Jadi kalau pakai mobil bensin 10 km biayanya Rp 9.500, kalau pakai listrik Rp 3.000," ujar Darmawan, kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau