Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dilakukan Hino untuk Kurangi Risiko Mogok dan Kecelakaan

Kompas.com - 07/04/2021, 10:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus kecelakaan kendaraan besar seperti truk dan bus masih sering terjadi di Indonesia. Para pengemudi memang bisa mengemudikan kendaraannya, namun sering kali melakukan kesalahan dalam pengoperasian.

Melihat kejadian di lapangan, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) memperkenalkan Hino Costumer Web Learning System, sebuah situs di mana pengemudi maupun mekanik bisa melakukan training untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

Customer Hino dapat memilih pelatihan yang ingin mereka ikuti seperti driver training, mechanic training, certification, dan Hino Academy.

Setelah itu customer dapat mengisi form untuk mengikuti pelatihan dengan jadwal yang dapat disesuaikan.

Baca juga: Siap-siap, Razia Knalpot Bising Juga Incar Mobil

Kecelakaan Bus Pariwisata di Sumedang, Jawa BaratKEMENTERIAN PERHUBUNGAN Kecelakaan Bus Pariwisata di Sumedang, Jawa Barat

Dalam Hino Customer Web Learning System, customer dapat juga mendapat jadwal pelatihan yang akan berlangsung, informasi produk, tips perawatan kendaraan dan berita – berita terbaru dari Hino Indonesia.

Presiden Direktur HMSI Masato Uchida mengatakan, HMSI ingin semakin dekat dan meningkatkan keterampilan para pengemudi dan mekanik dari customer Hino. Karena pelatihan merupakan salah satu kunci dalam menunjang keberhasilan operasional.

“Dengan semangat ini, Hino Customer Web Learning System merupakan upaya dari kami dalam mengembangkan fasilitas ke jalur digital yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para pelanggan terutama di saat pandemi sepeti ini,” kata Masato Uchida dalam siaran resmi yang Kompas.com terima, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: 3 Pebalap Muda Indonesia Raih Poin di Qatar

Santiko Wardoyo, COO – Director HMSI mengatakan, Hino Customer Web Learning System ini sudah berkolaborasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan.

“Misalnya masalah rem, sering dibilang karena blong, padahal ketika diperiksa KNKT remnya berfungsi dengan baik. Hal-hal ini yang kita coba edukasi kepada pengemudi masalah braking system dan tidak itu saja,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau