Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Menyalip Secara Bersamaan

Kompas.com - 02/04/2021, 15:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMenyalip atau mendahului kendaraan lain merupakan kegiatan yang sangat membahayakan. Bahkan kecelakaan paling sering terjadi saat kendaraan sedang menyalip.

Namun sayangnya di Indonesia, sering ditemui sebuah mobil atau motor yang menyalip secara bersamaan.

Artinya, ketika mobil di depannya ingin menyalip kendaraan yang lambat, mobil di belakangnya turut menyalip kendaraan tadi.

Perlu diketahui, menyalip dengan bersamaan atau beriringan ini ternyata sangat berbahaya. Kendaraan yang di belakang bisa terlibat dalam kecelakaan adu kambing karena tidak melihat jauh ke depan.

Baca juga: Polda Jabar Siapkan Skema Penyekatan Halau Pemudik Saat Lebaran

Potongan video bus gagal menyalipinstagram/dashcamindonesia Potongan video bus gagal menyalip

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, menyalip berjamaah itu berbahaya. Demi keamanan, lakukan menyusul secara bergantian dan ketika area aman.

“Ketika menyalip secara beriringan, pasti pengemudi yang di belakangnya hanya mengandalkan feeling terhadap kendaraan di depan,” ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (1/4/2021).

Selain itu, jarak yang mepet antar kendaraan ini membuat pandangan ke depan jadi terhalang. Sehingga pengemudi di belakang tidak mengetahui apa kondisi lalu lintas yang ada di depannya.

Baca juga: Yamaha XSR 250 Tertangkap Kamera Sedang Uji Jalan

“Risiko ini kurang dipahami pengemudi. Jangan pernah berfikir ketika membuntuti kendaraan kala menyusul, memiliki reaksi dan gerakan yang seirama,” kata Sony.

Beberapa pertimbangan seperti space (ruang) kecepatan, pengemudi, dan kondisi lingkungannya. Jangan lupa juga ingat hal-hal yang di luar perhitungan seperti rem mendadak, tikungan, licin, tanjakan, dan lainnya.

“Jadi intinya, ketika mendahului secara beriringan, artinya kita sudah memposisikan diri pada kondisi yang berbahaya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau