Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lorena dan Karina, PO Legendaris dengan Fasilitas Mewah

Kompas.com - 29/03/2021, 17:04 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada bahasan kali ini, Kompas.com akan sedikit membahas soal PO yang legendaris, PO Lorena dan Karina. PO yang terkenal dengan warna hijau ini memang sudah beroperasi dari tahun 1970.

Melansir dari website resmi PO Lorena dan Karina, pada tahun 1970 G. T. Soerbakti mendirikan Lorena Transport yang melayani rute antar kota.

Saat itu, hanya mengandalkan dua bus bersasis Mercedes Benz dengan trayek Bogor – Jakarta Pergi Pulang (PP).

Lima tahun berselang, PO Lorena melayani trayek AKAP jarak dekat, Jakarta – Bandung via Puncak.

Kemudian pada tahun 1984, mulai dibuka trayek AKAP jarak jauh yakni Jakarta – Surabaya PP dan kota-kota lain di Jawa, Madura, Bali dan Sumatera.

Baca juga: Ternyata Ini Arti Marka Garis Zig-zag Kuning di Tepi Jalan

Bus Lorena dan Karina Double DeckerStanly/KompasOtomotif Bus Lorena dan Karina Double Decker

Bisa dibilang saat itu merupakan era baru dari layanan PO Lorena. Fasilitas seperti AC, Reclining Seat, Audio Video, Smoking Area, serta servis makan dan snack didapatkan penumpang.

Kemudian pada tahun 1985, Lorena Group mengakuisisi PO Raseko dan mengembangkan usahanya dengan mendirikan PT Ryanta Mitra Karina atau biasa disebut PO Karina.

PO Karina juga melayani rute AKAP trayek Jakarta, Surabaya, Malang, Madura dan Denpasar.

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya membagikan pengalamannya ketika naik PO Lorena dan Karina pada tahun 1995. Banyak hal yang membuat PO Lorena dan Karina menjadi PO yang legendaris.

Baca juga: Slipstream, Teknik yang Bikin Joan Mir Gagal Podium di MotoGP Qatar

Bus Lorena dan Karina Double DeckerStanly/KompasOtomotif Bus Lorena dan Karina Double Decker

“Dulu PO Lorena dan Karina memang disegani baik oleh kru PO lain maupun penumpang PO lain. Waktu itu naik tahun 1995, terkenal banter (kencang) tapi nyaman di masa itu,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Senin (29/3/2021).

Selain itu, PO Lorena dan Karina ini dari sisi pengalaman penumpang, memang terkesan nyaman, luxury (mewah), dan cukup cepat. Namun sayangnya ada beberapa pengurangan servis dari bus-bus yang baru.

“Pernah naik armada yang double decker tiga tahun lalu, kelas Super Executive (SE). Kalau secara servis dan yang didapatkan penumpang masih kurang dibandingkan Lorena zaman SE dulu tahun 90-an,” kata Dimas.

Bus baru PO Lorena KarinaInstagram/kemenbus Bus baru PO Lorena Karina

Walau memang bus Lorena saat ini sudah memiliki sistem hiburan yang lebih baik (AVOD) dan armada yang lebih baru tapi fasilitasnya lebih baik yang zaman dulu. Dimas mengatakan, saat itu susunan bangkunya 2-1, sehingga lebih lebar dan nyaman.

“Servis makan di tempat sendiri, berbeda dengan kelas eksekutif. Lalu ada servis snack pagi di Jawa Barat, teh atau kopi, telur rebus, dan sebagainya,” ucapnya.

Dimas mengatakan, ada keunikan dari PO Lorena dan Karina, misalnya setia menggunakan sasis Mercedes Benz sejak dahulu sampai sekarang. Lalu kerap memakai bodi single glass buatan Adiputro dan Rahayu Santosa.

potongan video PO Karina LorenaInstagram/barisanijosejati potongan video PO Karina Lorena

“Ada yang double glass hasil rombakan, tapi sedikit banget, enggak sampai tiga unit. Selain dari Adiputro dan Rahayu Santosa, saat ini masih ada yang di karoseri Laksana, tapi belum dirilis,” kata dia.

Kabarnya, Lorena dan Karina memborong berbagai jenis bodi buatan karoseri Laksana. Sebut saja Double Decker, XHD Prime, sampai Suites Class akan menjadi armada PO Lorena dan Karina, mari kita tunggu rilisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com