Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Konten, Remaja 14 Tahun Tewas Terlindas Truk

Kompas.com - 28/03/2021, 07:47 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi nekat para pemuda hingga sekumpulan bocah menghadang truk saat sedang melintas semakin marak ditemui. Yang mengherankan, aksi tersebut dilakukan hanya untuk kepentingan konten di media sosial.

Ini tentu sangat berbahaya untuk dilakukan, bukan hanya berisiko tertabrak, namun juga bisa kehilangan nyawa.

Baca juga: Begini Jadinya Kalau Honda CRF 150L Jadi Motor Bebek

Seperti peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (25/3/2021) dini hari.

Diketahui seorang anak berusia 14 tahun berinisial MH tewas akibat terlindas saat memberhentikan truk bersama teman-temannya saat sedang membuat konten video.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kabartangsel.com (@kabartangsel)

Terkait hal tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kejadian itu sudah termasuk dalam extreme atraction yang sangat berbahaya untuk dilakukan. Di mana orang yang melakukan hal tersebut sudah terlatih, terukur, dan terskema.

“Jalan raya itu tempatnya mesin bergerak atau beraktifitas dengan kecepatan yang berbed-beda. Apalagi jalan tol, kecepatan kendaraan pasti lebih tinggi. Bagaimana jika pengemudi tidak siap mengantisipasi hal itu? Bisa saja mobil mengalami selip hingga terjadi kecelakaan,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Sony melanjutkan, anak-anak tersebut juga harus diedukasi, bahwa tidak boleh menantang bahaya dengan cara menghadang kendaraan di jalan raya.

Baca juga: Ini Pemenang Grand Civic Pengepul Mobil di IMX 2021 Virtual Stage Bali

“Ini harus ditertibkan dan dimintakan pertanggung jawaban dari mereka. Mereka harus paham bahaya di jalan raya bahwa mengemudi kendaraan itu tidak semudah teori, apalagi untuk mobil truk yang jarak berhentinya panjang,” kata Sony.

Sedangkan untuk pengemudi, pastikan tidak melakukan penghindaran dengan cara manuver avoid yang belum tentu bisa dikuasainya.

“Tetap berpikir aman, kurangi kecepatan dan bersiap berhenti kalau mereka tidak mau minggir. Bagaimanapun nyawa mereka nomor satu. Bukan cari benar atau salah, sebab adanya korban yang di akibat kelalaian si pengemudi harus dipertanggung jawabkan di muka hukum,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau