Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mudah Merawat Mitsubishi Outlander PHEV

Kompas.com - 23/03/2021, 13:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini sedang mengencarkan soal kendaraan listrik di Indonesia.

Meski dari segi populasi tidak sebanyak kendaraan konvensional, namun diharapkan dengan adanya ragam keringanan yang diberikan, bisa mendongkrak pertumbuhan kendaraan listrik.

Bicara soal mobil listrik, di samping harga yang masih cukup tinggi dan terbatasnya infrastruktur pendukung, tata cara serta perawatan pun jadi salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhannya.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Motor Standar Pakai Knalpot Racing Merusak Mesin?

Apalagi tidak sedikit kabar yang beredar soal anggapan perawatan baterai yang cukup sulit dan mahal, serta rentannya kerusakan di bagian motor penggerak. Benarkah demikian?

Head of After Sales Service Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Boediarto mengatakan, konsumen tidak perlu khawatir mengenai baterai Outlander PHEV karena cukup mudah dilakukan.

Bagian sasis, mesin, motor elektrik, baterai dari Mitsubishi Outalder PHEV.KOMPAS.com/Agung Kurniawan Bagian sasis, mesin, motor elektrik, baterai dari Mitsubishi Outalder PHEV.

“Mitsubishi Outlander PHEV menggunakan baterai dengan tipe Li-ion, karena itu untuk merawat baterai secara maksimal sebisa mungkin hindari memarkir kendaraan di lokasi dengan temperatur tinggi (panas) dan terkena sinar matahari langsung,” ujar Boediarto belum lama ini.

Tak hanya itu, Boediarto juga mengingatkan bila dalam penggunaan sehari-hari, pemilik PHEV wajib menjaga kapasitas baterainya. Jangan biarkan kosong dan minimal dalam kondisi presentase sedang.

Baca juga: Mobil di Luar Plat B Tetap Bisa Kena Tilang Elektronik di Jakarta

Begitu pula sebaliknya, pemilik kendaraan juga tidak disarankan menyimpan baterai dalam kondisi penuh untuk jangka waktu yang lama.

Colokan PHEV untuk listrik rumah tanggaKOMPAS.com/Ruly Colokan PHEV untuk listrik rumah tangga

“Pengguna dapat memaksimalkan metode pengisian daya normal atau fasilitas home charging dengan arus listrik rendah, dan minimalisir penggunaan metode quick charging dengan arus tinggi kecuali diperlukan,” kata Boediarto.

Namun jika konsumen hanya dapat menggunakan metode quick charging, MMKSI merekomendasikan untuk tetap menggunakan pengisian daya normal setidaknya sekali dalam dua minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com