JAKARTA, KOMPAS.com - Truk bermuatan pasir terguling di jalan Sukarasa, Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Senin (1/2/2021).
Kejadian ini sempat viral di media sosial melalui unggahan akun instagram @warung_jurnalis. Kecelakaan tersebut disebabkan truk mengalami rem blong saat menanjak sehingga tidak bisa mengendalikan laju kendaraan hingga terguling.
Baca juga: Komparasi All New Honda CBR150R vs YZF-R15 dan GSX-R150
Meski tidak ada korban jiwa, truk tersebut nyaris mengenai mobil yang berada di lajur berlawanan. Akibat kecelakaan tunggal itu, seluruh muatan truk (pasir) tumpah dan berceceran di jalan raya.
Kecelakaan kendaraan berat yang disebabkan rem blong ini sudah sering terjadi, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa.
View this post on Instagram
Terkait kejadian tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, dilihat dari video tersebut, langkah yang diambil oleh mobil Toyota Rush berwarna hitam untuk menjaga jarak dengan truk di depannya sudah tepat dilakukan.
Menurut Sony, pengemudi mobil memang harus membuat jarak dengan kendaraan di depannya. Namun, jarak ideal yang aman memang berbeda-beda, tergantung dari beberapa hal.
“Pertama bisa dilihat dari kondisi jalan. Apabila tanjakan lurus, artinya mobil dibelakangnya harus menunggu dan berhenti di ujung jalan yang flat atau datar. Mengapa? karena dengan jalan yang datar melakukan antisipasi menghindar lebih mudah,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Harga Mobil Murah Bekas Awal Bulan, Honda Brio Rp 90 Jutaan
Kemudian Sony melanjutnya, pengemudi mobil sebaiknya juga melihat kemampuan truk yang berada di depannya.
“Apakah truk itu terawat, overload, bagaimana kemampuan menanjaknya dan gerakannya. Kalau satu dari empat hal itu tersebut terjadi, segera bersiap-siap untuk berhenti,” katanya.
“Ketika ragu dan berhenti segera cari alternatif spot atau area untuk menghindar apabila truk tersebut gagal menanjak,” lanjut Sony.
Sony mengingatkan, saat ditanjakan dan berada di belakang truk resiko bahayanya sangat besar. Jadi, sebaiknya pengemudi mobil di belakangnya segera mengambil jarak selebar-lebarnya.
“Asumsinya setelah truk tersebut mencapai top table-nya itu yang aman,” katanya.
Lantas mengapa kendaraan bermuatan berat lebih sering mengalami rem gagal fungsi?
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, sistem pengereman pada kendaraan dipengaruhi oleh beban atau muatan yang dibawa.
Semakin berat beban kendaraan tersebut, maka sistem pengereman juga akan bekerja lebih keras, begitu pula sebaliknya.
“Beban kendaraan ini memengaruhi kinerja sistem pengereman, selain dari segi perawatan. Beban yang melebihi batas standar juga bisa menjadi salah satu penyebab kendaraan mengalami rem blong,” ujar Didi kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Persiapan Transaksi Tol Tanpa Berhenti Dimulai Tahun Ini
Didi menambahkan, selama ini yang sering terjadi adalah kendaraan yang mengalami rem blong disebabkan oleh baban yang terlalu berat.
“Pada intinya kendaraan yang dibawa itu harus layak jalan. Kalau ban sudah habis tapaknya juga harus diganti karena ini juga memengaruhi pengereman,” katanya.
Tidak hanya itu, Didi juga mengingatkan pemilik kendaraan harus rutin melakukan pengecekan kendaraan yang digunakan secara menyeluruh. Mulai dari kondisi kanvas rem, kondisi selang bocor atau tidak, pipa-pipa, kompresor angin dan juga komponen pendukung lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.