JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Fortuner facelift masih mengusung mesin yang sama dengan model sebelumnya. Hal ini bukan kabar buruk, sebab mesin ini menawarkan performa yang seimbang antara tenaga dan torsi besar, serta efisiensi bahan bakar yang relatif irit.
Model yang kami coba merupakan New Fortuner 4x2 2.4 TRD Sportivo A/T dengan mesin diesel 2GD-FTV 2.393 cc VNT Intercooler.
Mesin tersebut menyalurkan tenaga ke roda belakang dengan daya 149 ps atau setara 147 tk dan torsi 40,8 kgm atau setara 400 Nm.
Baca juga: Adu Tarif Bus Selonjoran dan Double Decker Trayek Jakarta–Yogyakarta
Performa mesin ini untuk dipakai di dalam kota terbilang sudah lebih dari cukup. Torsi sebesar 400 Nm membuat Anda jarang menginjak pedal gas dalam-dalam.
Saat kondisi stop and go di kemacetan, Anda cukup menyentuh sedikit pedal gas untuk membuat mobil berjalan. Sebab mesin turbo sudah mulai spooling dari sekitar 1.500 rpm.
Jika ingin lebih berakselerasi tinggal ganti mode berkendara ke Power Mode, maka secara spontan gas menjadi semakin ringan. Padahal dengan ukuran yang besar, Fortuner pasti punya bobot yang cukup berat.
Baca juga: Bersiap, Mesin Diesel Bakal Jadi Korban Pertama Mobil Listrik
Namun mencapai kecepatan 100 kpj ternyata terasa begitu mudah. Apalagi Fortuner yang kami coba mengusung transmisi otomatis 6-percepatan dengan Sport Sequential Switchmatic.
Lewat fitur ini Anda bisa mengganti posisi gigi dengan menekan paddle shift yang ada di balik setir atau menggunakan tuas transmisi yang berada di konsol tengah.
Bicara soal transmisi, Fortuner mengusung torque converter dengan perpindahan gigi yang terasa seperti transmisi manual. Performanya memang tidak begitu halus, karena masih memberikan hentakan saat perpindahan gigi.
Baca juga: BMW Menguasai Pasar Premium di Indonesia 2020, Kalahkan Mercedes-Benz
Namun bagi beberapa orang, sensasi ini justru menyenangkan karena mobil terasa lebih berakselerasi. Seketika badan terasa tertarik ke belakang saat Anda menginjak pedal gas.
Hal ini memang mungkin terjadi pada Fortuner lantaran bantingan suspensi yang empuk dan profil yang jangkung. Jangan kaget ketika mobil melakukan akselerasi maupun deselerasi mendadak, karena bodi bakal terasa lebih mengayun.
Dari sisi pengendalian, bodi besar Fortuner ternyata cukup menyulitkan saat dibawa berkendara di tengah kota. Untungnya mobil ini memberikan rasa berkendara yang ergonomis lantaran setir sudah bsia diatur tilt dan telescopic.
Baca juga: Jangan Mau Diajak Ketemuan di Pinggir Jalan Saat Beli Motor Bekas
Buat Anda yang memiliki tinggi badan rata-rata orang Indonesia, pasti merasa banyak blind spot di sekitar mobil, tapi beruntung mobil ini sudah memiliki fitur kamera 360.
Bobot juga setir tidak bisa dibilang ringan, sebab SUV ini masih mengusung sistem power stering hidrolis.
Meski begitu, hal ini justru menguntungkan Anda ketika membawanya ke luar kota. Bobot setir terasa pas dan lebih mantap pada kecepatan tinggi.
Baca juga: Jeep Gladiator Resmi Meluncur di Indonesia
Ketika mencoba Fortuner facelift selama beberapa hari, kami juga tak lupa mencatat konsumsi bahan bakarnya.
Secara rata-rata berdasarkan perhitungan MID, Fortuner ternyata bisa meraih 14,8 km per liter. Angka ini merupakan rute kombinasi saat melewati kemacetan di tengah kota hingga lancarnya jalan tol.
Konsumsi BBM bahkan bisa lebih irit ketika Anda bepergian ke luar kota. Dengan kecepatan konstan di kisaran 90-100 kpj, mesin bakal berputar rendah di angka 2.000 rpm, membuat konsumsi 16 km per liter sampai 17 km per liter bisa dengan mudah diraih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.