Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roda Truk Copot di Jalan Tol, Ini Bahaya yang Sulit Diantisipasi

Kompas.com - 26/01/2021, 17:05 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada-ada saja kejadian aneh yang terjadi di jalan tol. Misalnya seperti roda belakang truk yang terlepas di jalan tol Jagorawi KM 7 pada hari Selasa (26/1/2021).

Video roda truk terlepas ini diunggah akun Instagram JKT Info. Dalam video singkat tersebut, roda truk ini terlepas dari truknya dan masuk ke lajur kanan.

Roda sempat menggelinding beberapa meter ke depan, beruntung tidak menyeberang ke arah lawan karena bisa membahayakan.

Kejadian roda terlepas dari as roda ini nampaknya kerap terjadi di jalan tol. Belum lama ini juga sempat terjadi pada roda belakang bus yang terlepas di Jalan Tol Kebun Jeruk.

Lalu sebagai pengguna jalan tol, apakah bisa menghindari roda tersebut?

Baca juga: Masih Ada Kesempatan, Berikut Jadwal Uji Emisi Gratis Pekan Ini

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo)

 

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, ada bahaya yang bisa diantisipasi dan tidak bisa diantisipasi.

Misalnya sudah jaga jarak aman, tapi terkena ban mobil yang lepas dari arah berlawanan, ini tidak bisa diantisipasi.

“Kejadian seperti ban truk yang lepas ini sulit untuk diantisipasi. Namun ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menyikapinya, yaitu selalu memelihara jarak aman dan mengerti apa yang dilihat,” ucap jusri kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Jusri menjelaskan, memelihara jarak aman ini linear dengan waktu persepsi manusia dan waktu reaksi mekanikal.

Artinya, ketika melihat kejadian tidak terduga, butuh berapa detik untuk melakukan manuver yang aman sehingga terhindar dari celaka.

Baca juga: Jangan Mau Ditembak, Begini Cara Dapat Jasa Derek dan Tarifnya Bila Mogok di Tol

Misalnya setelah melihat kejadian yang ingin dihindari lalu melakukan manuver seperti mengerem, atau pindah lajur, butuh berapa detik. Semakin jauh jaraknya, maka waktu untuk mengantisipasinya akan lebih banyak.

“Jika tidak memiliki jarak aman, artinya tidak memiliki ruang dan waktu untuk analisa dan bereaksi. Kebiasaan memelihara jarak ini harus diikuti dengan mengerti apa yang dilihat,” kata Jusri.

Arti dari mengerti apa yang dilihat adalah, jika terlalu mepet dengan mobil di depan, seharusnya sudah mengerti, bisa kurangi kecepatan atau menyalipnya. Begitu juga jika dibuntuti dari belakang, bisa membiarkannya lewat atau tancap gas.

“Sedangkan kalau diam saja, merasa aman, berarti tidak mengerti apa yang dilihat,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
roda yg lepas saat jalan akan menjadi roda liar yg tidak akan bisa di prediksi. kadang kita sudah menghindari jalur lewatnya, ternyata roda memantul sehingga malah belok ke arah kita menghindar.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau