Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sekilas Aerodinamika pada Mobil

Kompas.com - 17/01/2021, 18:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya untuk pesawat terbang, ilmu aerodinamika juga bisa dimanfaatkan untuk transportasi darat, khususnya mobil.

Lebih jelas lagi, bukan berarti juga jurus melawan angin ini hanya dimanfaatkan di dunia balap mobil, tapi juga untuk sehari-hari.

Sedikit mengulas, dalam buku Pengenalan Bodi Otomotif karangan Buntarto, aerodinamika disebut sebagai ilmu yang mempelajari aliran udara.

Sebab, meskipun tidak kasat mata, ternyata udara ini menghambat laju sebuah benda (mobil, bus, truk). Jadi, penting untuk mengetahui pola pergerakannya, agar kendaraan bisa mulus melaju tanpa terhambat udara.

Baca juga: Motor Sering Hajar Polisi Tidur Bisa Bikin Pelek Peyang?

Mengenai ilmu ini, engineering akan berpikir mendetail ketika akan membentuk mobil, yang bakal diproduksi dan dipasarkan.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menambahkan, dalam aerodinamika pada mobil juga dikenal dengan istilah Coefficient of Drag (COD), hambatan atau tahanan udara ketika mobil bergerak.

“Semakin kecil COD maka semakin kecil pula tahanan udaranya. Ini penting untuk kestabilan kendaraan serta efisiensi bahan bakar,” ujar Didi kepada Kompas.com.

Didi melanjutkan, COD untuk mobil sedan misalnya berada di angka 0,3. Namun, memang untuk setiap jenis mobil (sesuai dengan desainnya) memiliki besaran COD yang berbeda, yang nantinya akan menentukan perfoma kendaraan.

Baca juga: Apakah Mobil Diesel Keluaran Lama Lebih Rentan Masuk Angin?

Semakin cepat kendaraan tersebut melaju, semakin perlu memperhatikan urusan aerodinamika. Jadi, tidak dipungkiri kalau ini bakal jadi poin penting di dunia balap mobil.

Berikut informasi beberapa gaya yang bekerja pada mobil saat sedang melaju, tentunya yang dipengaruhi oleh pergerakan udara, dan sangat berhubungan dengan aerodinamika.

1. Gaya lift, gaya angkat ke atas sebagai akibat dari pengaruh kecepatan, bentuk sirip, streamline (bentuk mobil yang mengakomodasi besar atau kecilnya resistansi udara), serta aerodinamika desain mobil.

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

2. Gaya down force, gaya tekan bawah pada mobil, akibat pengaruh dari konstrusksi sasis, desain mobil, penempatan beban, penambahan aksesori, bentuk kembangan ban, penempatan titik berat, bobot penumpang, penempatan spoiler (front spoiler dan rear spoiler)

3. Gaya turbulen, atau gaya yang terjadi pada bagian belakang mobil, berupa embusan angin dari depan yang membentuk pusaran angin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau