JAKARTA, KOMPAS.com - Kalau punya uang tak masalah mengganti ban sepeda motor depan belakang bersamaan. Apalagi jika komponen karet bundar tersebut sudah aus minta ganti.
Lantas bagaimana kalau ternyata kantung sedang cekak tapi ban sudah aus, mana yang sebaiknya mesti didahulukan?
Zulpata Zainal, Proving Ground On Vehicle Test (PG-OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, jika memang terpaksa maka ganti ban belakang terlebih dulu ketimbang ban depan.
“Kalau dana terbatas, lebih baik ganti ban belakang dulu, baru ganti yang depan. Tapi kalau dananya ada, segera ganti dua-duanya saat keausan sudah mencapai TWI (tread wear indicator),” ujar Zulpata, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Alasannya kata Zulpata karena ban belakang menanggung beban yang lebih berat. Itu mengapa ban belakang lebih cepat aus ketimbang ban depan.
“Kerja ban belakang lebih berat, karena berfungsi sebagai penopang bobot motor dan pengendara, sekaligus sebagai penerus daya dari mesin ke roda,” katanya.
Hal senada diungkapkan Dodiyanto , Senior Brand Executive dan Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC.
Dodi panggilannya mengatakan, kedua ban sebenarnya sama-sama penting namun jika tidak bisa ganti dalam waktu yang sama bisa ban belakang terlebih dahulu.
“Ban belakang memang lebih cepat habis, karena hampir 60 persen beban ditopang oleh ban belakang,” ucap Dodi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.