JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar seperti truk dan bus kerap terjadi di Tanah Air. Salah satunya seperti video yang sempat viral di media sosial baru-baru ini.
Meski tidak menyebabkan kecelakaan, hal yang diperlihatkan dalam video yang berlokasi di daerah Lumajang, Jawa Timur, ini jelas membahayakan.
Terlihat bahwa seorang pengendara motor sedang berusaha menyalip truk trailer. Namun niatnya dihalangi sopir truk yang ugal-ugalan ketika hendak disalip.
Baca juga: Viral, Video Truk Trailer di Jawa Timur Tak Beri Jalan ke Pengendara Motor yang Hendak Menyalip
Setelah beberapa kali mencoba, pengendara motor tersebut akhirnya berhasil mendahului truk. Namun, truk trailer tersebut masih saja mengejar pengendara motor tadi.
Sampai akhirnya pengendara motor memberanikan diri menghentikan laju truk tadi. Setelah berhenti, keduanya pun terlibat cek-cok.
Peristiwa ini akhirnya diselesaikan secara damai di kantor polisi. Kapolsek Ranuyoso Iptu Ari Hartono, membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Intip Ubahan Isuzu MU-X Terbaru, Harga Mulai Rp 500 Jutaan
“Iya benar. Masalah sudah clear diselesaikan secara baik-baik atau kekeluargaan,” ucap Ari, seperti ditulis Kompas.com (7/11/2020).
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, menilai hal yang dilakukan sopir truk jelas merupakan tindakan yang tidak terpuji.
“Menurut saya sopir truk itu sakit jiwa. Menghalang-halangi kendaraan lain untuk lewat adalah tindakan egoisme yang membahayakan nyawa orang lain,” ujar Sony, kepada Kompas.com (8/11/2020).
Baca juga: Catat, Ini 11 Provinsi yang Bebaskan Denda Pajak Kendaraan
Sony mengatakan, apabila menemui sopir truk seperti kejadian tersebut sebaiknya kita melaporkan kepada pihak yang berwenang. Hal ini dilakukan supaya sopir tersebut ditindak secara hukum dan mendapat efek jera.
Ia pun menyarankan kepada para pengendara jika suatu saat bertemu dengan truk seperti ini, sebaiknya tidak usah menyalip.
“Berada di dekat truk seperti video ini, risiko hilang nyawanya tinggi. Lebih baik tidak usah menyusul, menjauh untuk menghindari konflik dan tetap di belakang truk,” kata Sony.
“Karena lebih berisiko kalau ada di depan truk, risiko tertabrak karena rem blong sangat tinggi,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.