JAKARTA, KOMPAS.com - Mendahului kendaraan lain merupakan aktivitas yang tidak bisa dihindari ketika di jalan raya atau jalan tol. Meski demikian menyalip berisiko jika dilakukan sembrono.
Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan ( Jarak Aman), Edo Rusyanto mengatakan, menyalip merupakan salah satu tindakan yang cukup banyak menyumbang angka kecelakaan.
Baca juga: Benarkah Mobil Matik Lebih Rawan Alami Rem Blong?
"Setidaknya ada 50-an kasus kecelakaan per hari pada 2019 terkait perilaku mendahului di jalan raya,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Untuk itu kata Edo seseorang perlu mengerti teknik saat akan mendahului kendaraan lain. Bukan hanya keterampilan teknis tapi juga menguasai diri.
Berikut beberapa teknik menyalip kendaraan yang aman:
1. Pastikan ada ruang
Pastikan ada ruang di lajur kanan sebelum memutuskan untuk menyalip kendaraan yang ada di depan. Jangan menyalip dari sisi kiri jalan karena berisiko lebih tinggi.
Memastikan menyalip dari kanan membuat kendaraan lebih leluasa dan tidak berisiko terjadi senggolan yang bisa menyebabkan kecelakaan.
Jika dirasa tidak ada ruang di lajur kanan, sebaiknya tidak mencoba atau nekat untuk mendahului. Mengingat, tindakan tersebut bisa sangat berisiko. Tidak hanya bisa membahayakan pengendara sendiri tetapi juga pengendara lainnya.
2. Lihat pergerakan
Selain memastikan ruang di lajur kanan, sebelum menyalip seorang pengendara juga wajib memperhatikan kendaraan dari berbagai sisi. Melihat pergerakan dari kendaraan lain baik dari sisi depan, belakang maupun samping.
Hal ini cukup penting untuk memastikan saat menyalip bisa aman dan tidak menyenggol dengan kendaraan yang lain.
“Melihat pergerakan kendaraan dari arah depan dan dari belakang, termasuk pergerakan orang atau kendaraan dari arah samping. Terkait hal ini, melihat kaca spion adalah jawabannya.” kata Edo.
Bagi pengendara motor bahkan perlu dilengkapi dengan menoleh sejenak atau head check sebelum mendahului. Memastikan kondisi belakang aman saat akan berpindah jalur.
3. Mainkan isyarat