JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap kendaraan bermotor memiliki kapasitas dan kompresi mesin yang berbeda. Kompresi mesin yang berbeda juga membutuhkan bahan bakar yang sesuai, tidak boleh sembarangan.
Ini akan berpengaruh pada keawetan dan juga perfoma mesin. Sebaliknya, penggunaan bahan bakar yang tepat, dapat memperpanjang usia mesin dan membuat tarikannya lebih baik.
Setiap mesin dengan rasio kompresi tertentu, akan lebih baik jika menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai.
Baca juga: Hummer EV Terbaru Bertenaga Listrik, Torsi Badak Tembus 1.300 Nm
Untuk diketahui, nilai oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secaar spontan. Sedangkan rasio kompresi pada mesin pembakaran adalah nilai yang mewakili rasio volume ruang pembakaran dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil.
Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi mengatakan, kendaraan yang tidak mengikuti anjuran pabrikan untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan tertentu akan menimbulkan banyak akibat pada mesin.
Baca juga: Ini Cara Efektif Istirahat Saat Perjalanan Jauh Naik Kendaraan Pribadi
“Adanya penimbunan kerak karbon di ruang bakar, karena tidak terbakar dengan sempurna. Sehingga mengakibatkan mesin mengelitik,” ujar Didi kepada Kompas.com.
Didi menambahkan, tenaga yang dihasilkan mesin juga dapat berkurang, karena banyak endapan karbon di ruang bakar. Selain itu, bisa juga membuat injector menjadi tersumbat dan masalah-masalah lainnya.
Semakin rendah nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar, dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi dan akan berakibat bensin lebih sulit menguap atau penguapan rendah. Maka itu, bensin yang gagal terbakar akibat oktan terlalu rendah dapat menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.
Nilai Oktan atau RON - Rasio Kompresi Ideal Penggunaan
RON 88 - 7-9 : 1
RON 90 - 9-10 : 1
RON 92 - 10-11 : 1
RON 95 - 11-12 : 1