JAKARTA, KOMPAS.com - Kaca spion merupakan salah satu kelengkapan pada mobil yang dinilai vital saat berkendara. Karena alat ini berfungsi membantu pengemudi untuk melihat kendaraan lain yang ada di belakang.
Namun untuk bisa berfungsi dengan baik, kaca spion harus dipasang pada posisi yang tepat. Director and Founder Real Driving Centre (RDC) Roslianna Ginting mengatakan, posisi kaca spion yang ideal adalah kaca harus turut menampakan bagian dari seperempat body mobil.
Jadi, tidak disarankan untuk memasang kaca spion yang keseluruhannya hanya menampakan kondisi jalan.
Baca juga: Wuling Almaz Kuasai Pasar SUV Medium pada September 2020 Kalahkan CR-V
“Untuk mengatur spion kanan dan kiri yang benar, perbandingannya adalah 10 banding 90. Artinya 10 persen bagian dalam itu hanya melihat handle pintu penumpang saja, lalu 90 persennya untuk melihat sisi luar,” ujar Roslianna kepada Kompas.com, Selasa (20/10/2020).
“Sedangkan untuk atas dan bawah harus disamakan kondisinya yaitu 50 persen,” kata Roslianna.
Dengan perbandingan tersebut, Roslianna meyakini pengemudi akan bisa melihat mobil yang ada di belakang. Sehingga pengemudi bisa meminimalisir titik buta atau blindspot.
Baca juga: Honda Bicara Peluang Kehadiran Mobil Hybrid Baru
Roslianna mengatakan mengatur spion ke sudut yang tepat adalah hal yang wajib dilakukan. Sebab menurutnya, spion adalah jendela informasi pengemudi untuk mengetahui apa yang ada disekitar kendaraan (terutama dibelakang).
“Perlu diketahui, setiap satu detik keadaan bisa berubah, apa yang ada dibelakang kendaraan kita kemungkinan bisa ada di depan kita,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.