Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Bus Sumatera, Memakai Keranjang di Atapnya

Kompas.com - 01/10/2020, 17:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Indonesia memiliki keunikannya masing-masing. Misalnya untuk bus AKAP dengan trayek dari Pulau Jawa menuju Sumatera.

Keunikannya yaitu, operator bus AKAP Sumatera biasanya tidak hanya memakai bus untuk mengantar penumpang, melainkan sebagai pengangkut paket. Paket-paket ini juga ditaruh di bagian atap bus.

Barang yang disimpan di atap biasanya ditutup dengan terpal kemudian diikat ke atapnya supaya tidak jatuh. Oleh karena itu, pada bagian atap bus lintas Sumatera ini juga memiliki permintaan khusus, seperti pembuatan keranjang dan kait pengikat.

Baca juga: Catat, Jangan Lakukan Ini Saat Mengemudikan Mobil Transmisi Matik

Bus AKAP Sumatragramho Bus AKAP Sumatra

Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, salah satu ciri dari bus yang biasa menempatkan barang bawaannya di atas atap yaitu adanya tangga di bodinya.

“Kalau dulu, bus luar Jawa ada bagasi atapnya, seperti PO ALS di Sumatra. Jadi ada tangga untuk naik ke atapnya,” kata Werry saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Posisi tangganya ada di bagian samping atau belakang dari bus. Adanya tangga ini memudahkan orang untuk naik dan menata barang bawaan yang ada di atap.

Baca juga: Rumor Kijang Innova Baru, Diskon Model Lama Tembus Rp 25 Juta

Biasanya bus-bus zaman dulu dengan bagasi yang masih sempit menempatkan barang bawaannya di atap. Namun, bus yang masih baru juga ada yang memesan keranjang di atapnya untuk membawa barang, walaupun bagasinya sudah cukup lapang.

Sales Staff karoseri Tentrem, Dimas Raditya mengatakan, jika ingin memesan keranjang yang ada di atap, masih bisa saja dilakukan oleh karoseri. Misalnya seperti bus PO ALS dengan bodi Avante buatan karoseri Tentrem.

“Masih ada saja bus terutama Sumatera dan NTB yang minta dibuatkan keranjang di atapnya. Modelnya rata seperti bak pikap dan ada kaitan untuk talinya,” ucap Dimas Raditya, kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau