JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Indonesia memiliki keunikannya masing-masing. Misalnya untuk bus AKAP dengan trayek dari Pulau Jawa menuju Sumatera.
Keunikannya yaitu, operator bus AKAP Sumatera biasanya tidak hanya memakai bus untuk mengantar penumpang, melainkan sebagai pengangkut paket. Paket-paket ini juga ditaruh di bagian atap bus.
Barang yang disimpan di atap biasanya ditutup dengan terpal kemudian diikat ke atapnya supaya tidak jatuh. Oleh karena itu, pada bagian atap bus lintas Sumatera ini juga memiliki permintaan khusus, seperti pembuatan keranjang dan kait pengikat.
Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, salah satu ciri dari bus yang biasa menempatkan barang bawaannya di atas atap yaitu adanya tangga di bodinya.
“Kalau dulu, bus luar Jawa ada bagasi atapnya, seperti PO ALS di Sumatra. Jadi ada tangga untuk naik ke atapnya,” kata Werry saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Posisi tangganya ada di bagian samping atau belakang dari bus. Adanya tangga ini memudahkan orang untuk naik dan menata barang bawaan yang ada di atap.
Biasanya bus-bus zaman dulu dengan bagasi yang masih sempit menempatkan barang bawaannya di atap. Namun, bus yang masih baru juga ada yang memesan keranjang di atapnya untuk membawa barang, walaupun bagasinya sudah cukup lapang.
Sales Staff karoseri Tentrem, Dimas Raditya mengatakan, jika ingin memesan keranjang yang ada di atap, masih bisa saja dilakukan oleh karoseri. Misalnya seperti bus PO ALS dengan bodi Avante buatan karoseri Tentrem.
“Masih ada saja bus terutama Sumatera dan NTB yang minta dibuatkan keranjang di atapnya. Modelnya rata seperti bak pikap dan ada kaitan untuk talinya,” ucap Dimas Raditya, kepada Kompas.com.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/01/172100915/keunikan-bus-sumatera-memakai-keranjang-di-atapnya