JAKARTA, KOMPAS.com - Membawa bensin dalam jeriken masih dilakukan sebagian orang. Sayangnya, banyak yang kurang memahami bahaya yang dapat ditimbulkan dari tindakan tersebut.
Belum lama ini, terjadi insiden motor terbakar di daerah Bogor, seperti yang diunggah oleh akun Instagram @warung_jurnalis.
Baca juga: Mobil Terbakar di SPBU, Ingat Bahaya Main Ponsel Saat Isi Bensin
Disebutkan bahwa motor terbakar karena tumpahan bensin yang dibawa dalam jeriken mengenai busi. Motor pun seketika langsung terbakar.
Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, mengatakan, bahan bakar memiliki senyawa khusus yang dapat merusak wadah berbahan plastik.
“Kandungan polimer dari wadah plastik bisa rusak dan larut jika bertemu dengan bensin,” ujar Yus, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Yus menambahkan, plastik lama-kelamaan bisa menipis dan bocor. Maka itu, jeriken dari bahan plastik kurang direkomendasikan untuk dibawa dalam mobil. Menurut Yus, paling aman adalah memakai jeriken dari bahan pelat baja.
Jeriken seperti ini biasa digunakan mobil off-road yang hendak eskpedisi ke dalam hutan.
Untuk diketahui, jeriken yang diperbolehkan membawa bensin dalam standar internasional harus memenuhi sertifikasi ANSI/ASTM F85208.
Hal ini mencakup kekuatan material, internal hydrostatic pressure, ketahanan terhadap usia pemakaian yang berulang-ulang, antikarat, tahan panas, hingga dibedakan berdasarkan warna sesuai jenis BBM yang diisikan.
“Pastikan saat membawa jeriken untuk BBM, selalu lengkapi dengan nozzle untuk mempermudah pengisian ke dalam tangki. Jeriken yang bagus juga dilengkapi pengaman di tutupnya, sehingga saat terbuka BBM tidak langsung menetes,” kata Yus.
Baca juga: Motor Terbakar Usai Isi Bensin Ini Penjelasannya
Sales Branch Manager PT Pertamina Tbk Arif Wahyu Perdana, mengatakan, jeriken bahan plastik berbahaya karena tidak mampu menghantarkan listrik, berbeda dengan bahan logam. Padahal, ketika nozel pertama kali mengisi volume, berpotensi adanya listrik statis.
"Jadi, hindari pakai jeriken plastik karena tak mampu menghantarkan listrik. Sekalipun menggunakan yang berbahan logam, itu pengisiannya harus ditaruh di bawah, karena tanah itu penghantar listrik statisnya lebih sempurna, jadi api tidak akan muncul," ujar Arif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.