JAKARTA, KOMPAS.com – Ban benjol atau kembung pada kendaraan biasa terjadi pada bagian dinding. Selain itu, ban kembung juga bisa terjadi pada bagian telapak ban, namun bukan di bagian luar, melainkan pada bagian dalam.
Bambang Widjanarko, Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, mengatakan, ban yang kembung di bagian dalam, tidak bisa terlihat dari luar.
“Ketika dibawa jalan, ban terasa loncat-loncat. Namun, ketika dilihat dari luarnya saja, tidak ada benjolan. Kembung dalam baru terlihat ketika ban dilepas,” kata Bambang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mitsubishi Geber Diskon Rp 17 Juta dan Bunga Nol Persen
Kalau kembung di bagian luar telapak, Bambang mengatakan, akan langsung pecah ketika bergulir. Namun jika kembung dalam, tidak langsung pecah ketika dipakai jalan. Kembung pada bagian dalam ini biasa disebabkan oleh panas.
“Kembung ini dinamakan heat separation, pemisahan antara kawat baja dengan karet ban, terlepas rekatannya karena panas. Jadi angin masuk diantara rongga kawat baja dengan karet ban bagian dalam dan jadilah kembung,” ucap Bambang.
Baca juga: Peminat Double Cabin Bekas Tambang Malah Naik Saat Pandemi
Ban yang sudah kembung, sebaiknya tidak digunakan kembali. Karena kekuatan dari kawat baja di ban sudah berkurang, selain itu bagian yang kembung akan mudah bocor atau meledak.
Kembung pada bagian dalam ban ini tidak bisa sembarangan ditusuk dengan jarum agar kempis. Memang anginnya hilang, namun efeknya bisa berbahaya. Jika dipakai jalan lagi, ban bisa meledak dalam waktu yang tidak lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.