JAKARTA, KOMPAS.com – Aksesoris snorkel yang biasa menempel dari pilar A mobil sampai bagian fender merupakan komponen yang biasa dipasang pada kendaraan 4x4. Fungsinya yaitu untuk memindahkan posisi saluran udara menjadi lebih tinggi.
Posisi saluran udara yang lebih tinggi ini sangat berguna saat mobil diajak bertualang melewati genangan air atau sungai yang cukup dalam. Sehingga pasokan udara ke mesin tidak kemasukan air.
Pada umumnya, ada dua jenis kepala snorkel, model ram dan cyclone. Model ram merupakan yang paling marak ditemui pada kendaraan 4x4. Modelnya seperti kepala ular kobra yang mengarah ke depan untuk menangkap udara.
Baca juga: 7 Pemicu Kebakaran Mobil, Jangan Anggap Remeh Satu Pun
Sedangkan untuk model kepala cyclone, memiliki bentuk seperti mangkuk terbalik. Di dalam mangkuk tersebut ada baling-baling yang memisahkan antara udara bersih dengan debu, kotoran, maupun air.
Julian Johan atau biasa disapa Jeje, Offroader Nasional, mengatakan, perbedaan kepala pada snorkel ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh efeknya, sama-sama baik fungsinya.
“Pada intinya sama saja fungsinya, untuk merelokasi posisi air intake supaya lebih tinggi. Perbedaan antara keduanya memang tidak terlalu signifikan,” ucap Jeje kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Ekspor Bus Double Decker ke Bangladesh Tertunda
Jeje menambahkan, secara teori, snorkel model cyclone bisa meningkatkan performa karena udara yang masuk ke air intake berbentuk cyclone atau berputar. Tapi sebenarnya jika digunakan untuk off road atau adventure, tidak terlalu mementingkan performa.
Apalagi jika sedang melakukan kegiatan off road, kecepatan dari kendaraan juga tidak tinggi. Sehingga besarnya udara yang masuk melalui kepala cyclone tidak terlalu besar perbedaannya daripada yang kepala ram.
“Baling-baling yang ada di snorkel model cyclone digerakkan oleh udara yang masuk. Jadi kalau di kecepatan rendah, tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu mayoritas offroader memakai yang model biasa atau ram karena sudah cukup untuk kondisi di Indonesia,” kata Jeje.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.