Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Bus Double Decker ke Bangladesh Tertunda

Kompas.com - 09/09/2020, 18:11 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPandemi Covid-19 masih terjadi di berbagai negara di dunia. Salah satu hal yang terhambat karena pandemi ini yaitu pengiriman bus double decker buatan karoseri Laksana ke Bangladesh.

Pada Februari 2020, karoseri Laksana melakukan ekspor 10 unit bus double decker ke Bangladesh. Namun saat ini, semua unit belum berhasil dikirim, padahal semua unit bus tingkat ini sudah beres dibangun.

“Untuk yang double decker, baru dua yang terkirim untuk dilakukan uji coba atau trial di sana. Ternyata karena Covid ini jadi mereka minta ditunda kirim sisanya,” ucap Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2020).

Baca juga: Ini Salah Satu Penyebab Kecelakaan di Tol Cipali

Kabin bus tingkat yang aka dieksporKaroseri Laksana Kabin bus tingkat yang aka diekspor

Werry mengatakan, situasi di Bangladesh masih belum kondusif, jadi belum ada kabar terbaru kapan sisanya akan dikirim ke sana. Selain itu, Bangladesh juga sempat melakukan lock down dan operasional bus dibatasi.

“Saat lock down, operasional bus benar-benar dibatasi di sana, bahkan sempat dilarang beroperasi juga,” kata Werry.

Diketahui bus yang dikirim ke Bangladesh ini secara desain tidak begitu jauh dengan yang ada di Indonesia. Perbedaannya yaitu ada pada dimensinya yang lebih panjang. Bus yang dikirim ke Bangladesh memiliki panjang 14,4 meter.

Baca juga: Alternatif Mobil Baru Transmisi Matik di Bawah Rp 200 Jutaan

Untuk bus tingkat buatan Laksana yang beroperasi di Indonesia, panjangnya hanya 13,5 meter saja. Kemudian untuk sasis yang digunakan juga berbeda, kalau di Indonesia, model sasis Scania yang digunakan yaitu K410iB.

“Untuk yang dikirim ke Bangladesh, memakai sasis Scania K410eB dengan independent suspension,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com