JAKARTA, KOMPAS.com – Perkembangan bentuk bus buatan Indonesia memang terinspirasi dari bus yang ada di luar negeri. Misalnya seperti Jetbus buatan karoseri Adiputro yang terinspirasi dari bus Setra.
Teknologi yang dimiliki dari bus eropa juga semakin canggih, seperti spion yang digantikan dengan kamera. Bentuk kamera yang lebih kecil bisa membantu bus jadi lebih aerodinamis dan tetap memiliki fungsi yang maksimal sebagai spion.
Sedangkan di Indonesia, model spion yang digunakan yaitu spion tanduk dengan dua jenis kaca pada setiap spionnya. Tentunya karoseri di Indonesia memiliki kesanggupan untuk mengganti spion konvensional dengan kamera, namun masih belum ada yang melakukannya.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Fitur ABS, BA, dan EBD pada Mobil
Export manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, sampai saat ini, masih belum ada karoseri di Indonesia yang membuat spion dari kamera.
“Kita belum pernah buat, selain itu, ragu juga apakah diijinkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ata tidak,” ucap Werry kepada Kompas.com, belum lama ini.
Berdasarkan PP Nomor 55 Tahun 2012 Pasal 37, kaca spion pada kendaraan harus memenuhi dua syarat, yaitu berjumlah dua buah atau lebih dan dibuat dari kaca atau bahan lain yang dipasang pada posisi yang dapat memberikan pandangan ke arah samping dan belakang dengan jelas tanpa mengubah jarak dan bentuk objek yang terlihat.
Baca juga: Mobil Terbang Berpenumpang Pertama di Jepang Sukses Diuji Coba
Berdasarkan PP tersebut, penggantian kaca spion dengan kamera belum tertera. Jadi daripada melanggar aturan, karoseri masih menggunakan kaca biasa untuk spion busnya.
“Aturan boleh atau tidak pakai kamera sebagai spion belum ada. Jadi sekarang belum pakai kamera untuk spion bus,” kata Werry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.