Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Main HP, Ini yang Tak Boleh Dilakukan Saat Mengisi BBM

Kompas.com - 14/07/2020, 10:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aktivitas mengisi BBM sebetulnya merupakan kegiatan yang berisiko tinggi dan berbahaya, terutama jika terjadi kelalaian pada prosesnya. Karena beberapa penyebab, bahan bakar bisa tersulut hingga menyebabkan kebakaran.

Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono di Jakarta Timur, mengatakan, penggunaan ponsel atau handphone di area SPBU dilarang karena dapat menyebabkan kebakaran.

Menurutnya, potensi kebakaran yang dimaksud berasal dari energi listrik statis yang timbul dari ponsel, komponen ini dapat bertemu dengan uap bensin dari nozzle ataupun tangki bahan bakar.

Baca juga: Komentar Asosiasi Parkir Soal ZX-25R Tidak Bisa Masuk Parkiran Moge

Ilustrasi berhenti merokok.Nopphon_1987 Ilustrasi berhenti merokok.

Munculnya percikan api dari listrik statis yang mengalir dari ponsel, dapat menyulut uap bensin hingga menyebabkan kebakaran.

Selain bermain ponsel, Paimin menambahkan, masih ada beberapa penyebab terjadinya kebarakan di SPBU.

“Merokok sangat berbahaya, karena ada sedikit saja bara api dari rokok dapat memicu kebakaran hebat,” ucap Paimin, kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Sah! Pol Espargaro Gantikan Marquez di Repsol Honda

Kondisi rest area Km 166 Tol Cipali pada Rabu (15/1/2020).KOMPAS.com/Ruly Kondisi rest area Km 166 Tol Cipali pada Rabu (15/1/2020).

“Karena di sekitar area SPBU terdapat uap bensin dan terkadang terdapat tetesan bahan bakar di lantai,” katanya.

Di samping itu, memotret menggunakan flash ternyata juga bisa memicu kebakaran. Pasalnya sinar flash dari kamera dapat menghasilkan sinar UV dan panas.

Dalam kondisi yang ideal, ketika uap bahan bakar bertemu dengan udara yang cukup, maka kilatan lampu flash dapat memicu kebakaran.

“Kondisi mesin yang masih menyala juga bisa memicu kebakaran, soalnya di dalam mobil ada banyak aliran listrik. Jika terjadi konsleting, aliran listrik saat mesin menyala dapat memicu timbulnya api,” ujar Paimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau