JAKARTA, KOMPAS.com – Aktivitas mengisi BBM sebetulnya merupakan kegiatan yang berisiko tinggi dan berbahaya, terutama jika terjadi kelalaian pada prosesnya. Karena beberapa penyebab, bahan bakar bisa tersulut hingga menyebabkan kebakaran.
Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono di Jakarta Timur, mengatakan, penggunaan ponsel atau handphone di area SPBU dilarang karena dapat menyebabkan kebakaran.
Menurutnya, potensi kebakaran yang dimaksud berasal dari energi listrik statis yang timbul dari ponsel, komponen ini dapat bertemu dengan uap bensin dari nozzle ataupun tangki bahan bakar.
Baca juga: Komentar Asosiasi Parkir Soal ZX-25R Tidak Bisa Masuk Parkiran Moge
Munculnya percikan api dari listrik statis yang mengalir dari ponsel, dapat menyulut uap bensin hingga menyebabkan kebakaran.
Selain bermain ponsel, Paimin menambahkan, masih ada beberapa penyebab terjadinya kebarakan di SPBU.
“Merokok sangat berbahaya, karena ada sedikit saja bara api dari rokok dapat memicu kebakaran hebat,” ucap Paimin, kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Sah! Pol Espargaro Gantikan Marquez di Repsol Honda
“Karena di sekitar area SPBU terdapat uap bensin dan terkadang terdapat tetesan bahan bakar di lantai,” katanya.
Di samping itu, memotret menggunakan flash ternyata juga bisa memicu kebakaran. Pasalnya sinar flash dari kamera dapat menghasilkan sinar UV dan panas.
Dalam kondisi yang ideal, ketika uap bahan bakar bertemu dengan udara yang cukup, maka kilatan lampu flash dapat memicu kebakaran.
“Kondisi mesin yang masih menyala juga bisa memicu kebakaran, soalnya di dalam mobil ada banyak aliran listrik. Jika terjadi konsleting, aliran listrik saat mesin menyala dapat memicu timbulnya api,” ujar Paimin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.