Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tata Cara Menyalip Bus dan Truk yang Benar

Kompas.com - 19/06/2020, 13:02 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Berlama-lama di belakang kendaraan besar seperti bus dan truk, bisa jadi membahayakan pengemudi di belakangnya. Tapi jika ingin menyalip pun jangan asal sebab ada tata caranya.

Jusri Pulubuhu, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, prinsip ketika menyalip ada tiga, pertama penting, perlu, dan apakah boleh atau tidak menyalip di kondisi tersebut.

Baca juga: Dasar Utama Membuat RV atau Camper Van Wajib Aman

"Prosedur sebelum menyalip, yaitu perlu atau tidak menyalip, sebab biasanya kecelakaan terjadi di Indonesia atau luar negeri itu kalau kita pilah-pilah karena menyalip yang salah," kata Jusri kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Ilustrasi menyalip truk di jalan tol.Samsung Ilustrasi menyalip truk di jalan tol.

Prosesnya menyalip kendaraan sebetulnya sederhana, kata Jusri. Pertama lihat spion belakang, kemudian shoulder ceck atau melihat kondisi depan. Kalau aman pindah lajur tambahkan kecepatan dan menyalip.

Tapi nyatanya tidak semudah itu. Banyak faktor yang membuat menyalip juga jadi tindakan berisiko. Bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga kendaraan di depannya. Baik yang disalip atau kendaraan lain di lajur berlawanan.

Baca juga: Jurus Menghindari Tabrak Belakang saat Berhenti di Lampu Merah

"Kalau kita tidak paham dan sekadar menyalip, bus atau truk ini tidak melihat posisi kita, karena yang namanya blind spot bus juga besar. Blind spot itu linier dengan dimensi, semakin besar badannya makin besar blind spot," kata Jusri.

Berikut cara menyalip bus dan truk yang benar versi Jusri Pulubuhu:

1. Pastikan sopir bus dan truk tahu posisi kita

Bagaimana kita monitor agar sopir tahu keberadaan kita. Sebelum menyalip posisikan badan mobil atau motor sampai kita bisa melihat kaca spion dia dan melihat gambaran muka atau minimal kepalanya.

"Kalau kita tidak bisa melihat kepalanya, kita artinya berada di sisi blind sopt dia. Jika begitu tandanya sopir tidak bisa melihat kita walau kita ada di samping dia," kata Jusri.

2. Komunikasi pakai klakson atau sein

Kalau umpamanya kita tidak bisa lihat kepala sopir dari spion, maka kita harus mundur sambil mengurangi kecepatan dan bunyikan klakson.

"Usahakan komunikasi sampai ada indikasi dari sopir mengerti, seperti dia memberikan sein ke kiri atau ke kanan. Jika belum ada tanda jangan nyalip," kata Jusri.

Jika sopir sudah memberikan isyarat tersebut tandanya dia tahu keberaan kita. Seperti membunyikan klakson, memberikan sein atau sedikit minggir ke kiri.

"Kalau sudah begitu atau gayanya minggir ke kiri segera proses (menyalip)," kata Jusri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau