Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Jarang Dipakai Bisa Lebih Cepat Rusak, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 09/06/2020, 11:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Intensitas penggunaan mobil pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang nyaman menggunakan setiap hari untuk menunjang aktivitasnya.

Tetapi tidak jarang yang hanya menggunakannya di waktu-waktu tertentu saja atau saat ada keperluan keluarga dan pergi ke luar kota.

Sering atau tidaknya kendaraan roda empat ini digunakan, dipercaya juga berpengaruh pada kondisi mobil itu sendiri. Lalu benarkah anggapan jika mobil jarang digunakan akan lebih cepat rusak?

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, sebaiknya mobil tidak terlalu lama terparkir di garasi atau jarang digunakan.

Baca juga: Viral Tagihan Parkir di Bandara sampai Rp 10 Juta, Ini Tarifnya

Hal ini karena mesin mobil perlu mengalami perputaran, sehingga sirkulasi di dalamnya bisa tetap terjaga.

“Sesekali kendarai mobil untuk sekadar berkeliling di kompleks, agar mesinnya juga mengalami perputaran. Komponen lain yang seharusnya berputar juga ada perputaran,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Ban kempis setelah meledakshutterstock Ban kempis setelah meledak

Suparna menambahkan, selain pada bagian mesin mobil yang jarang dipakai juga akan berdampak pada bagian kaki-kaki terutama telapak ban.

Telapak ban bisa saja mengalami perubahan bentuk jika mobil dibiarkan terlalu lama terparkir. Penyebabnya, jika mobil yang terparkir dalam waktu lama telapak ban bagian bawah akan mendapatkan beban dari kendaraan secara berlebih dibandingkan bagian telapak yang lainnya.

“Menggunakan mobil ini juga agar posisi ban berbeda dari sebelumnya yang tentunya bisa menyebabkan unbalancing atau tidak seimbang,” ucapnya.

Baca juga: Mobil Parkir Lama di Bandara, Ini Komponen yang Rawan Rusak

Sementara, lanjutnya, kalau ban dalam posisi sama tidak bergerak, sebulan hingga dua bulan maka udara yang ada di dalam ban juga bisa berkurang, sehingga ban bisa kempis.

Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan bagian bawah terdeformasi sehingga menyebabkan tidak seimbang.

Ilustrasi perawatan aki pada mobilpersonal.neacelukens.com Ilustrasi perawatan aki pada mobil

"Jika sudah parah akan menyebabkan ban tidak bisa lagi digunakan. Untuk itu perubahan posisi ban saat parkir juga perlu dilakukan agar beban kendaraan tidak hanya terpaku pada satu bagian telapak ban saja,” katanya.

Kemudian, mobil yang jarang digunakan juga akan membuat aki atau baterai lebih cepat rusak. Suparna mengatakan, idealnya penggantian baterai pada mobil lebih kurang dua tahun.

Baca juga: Bandara Tutup, Tagihan Parkir Inap Mobil Sampai Bisa Beli Prius Hybrid

Tetapi, jika mobil jarang digunakan bukan tidak mungkin penggantian sumber listrik tersebut juga akan lebih cepat.

“Normalnya ganti aki setiap dua tahun, namun karena kendaraan jarang dinyalakan yang menyebabkan tidak adanya siklus arus listrik untuk pengisian ulang, maka lama-lama aki akan melemah dan tidak dapat berfungsi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau