Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Pengusaha, Kenali 5 Penyebab Dinding Ban Truk atau Bus Benjol

Kompas.com - 08/05/2020, 09:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ban dalam kendaraan niaga merupakan komponen yang penting, selain untuk keselamatan, penting juga dalam menghemat biaya operasional. Namun jika tidak benar merawatnya, ban malah bisa rusak, tidak bisa dipakai.

Salah satu kerusakan pada ban untuk kendaraan niaga yaitu ban kembung/benjol. Pada kendaraan niaga ban benjol bisa terjadi karena banyak hal.

Bambang Widjanarko, Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, menjelaskan ada lima penyebab ban kendaraan niaga bisa benjol.

Baca juga: Ingin Balik Nama Kepemilikan Kendaraan, Segini Rincian Biayanya

Berikut ini uraiannya

1. Karena overheat

Penggunaan truk atau bus tanpa istirahat bisa menyebabkan temperatur pada ban menjadi tinggi. Selain itu penyebab lainnya seperti overinflation/underinflation, overloading, dan penggunaan rem kaki yang terlalu sering.

“Overheat yang disebabkan hal di atas menyebabkan lepasnya rekatan antara kerangka baja ban dengan karetnya. Sehingga udara masuk ke sela-sela tersebut dan menjadi kembung,” kata Bambang kepada Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Ariakta Gagah Nugraha saat mengecek lubang jalan di ruas jalan tol Pemalang-Batang.Kompas.com/Ari Himawan Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Ariakta Gagah Nugraha saat mengecek lubang jalan di ruas jalan tol Pemalang-Batang.

2. Membentur lubang

“Ketika ban membentur lubang atau benda padat lainnya, bisa membuat deformasi susunan pada rangkaian kerangka ban,” ucap Bambang.

Jalan yang berlubang menjadi penyebab dari ban truk/bus menjadi kembung. Selain susunan kerangka ban yang berubah, benturan tersebut juga menyebabkan lepasnya rekatan antara kerangka dengan karet ban.

3. Truk diam dengan membawa muatan

Truk yang membawa beban namun tidak dijalankan, ternyata membuat ban menjadi kembung. Beban yang berat menekan roda pada satu titik. Titik tersebut yang nantinya menjadi kembung ketika truk kembali dijalankan.

Jika terpaksa diam lebih dari dua hari, lebih baik beban yang diangkut diturunkan saja atau jangan biarkan truk yang diam mengangkut beban. Ban yang kembung sudah seharusnya diganti.

Baca juga: Catat, Begini Teknis dan Kriteria Izin Berpergian Saat Larangan Mudik

4. Flatspot

Gejala flatspot juga terjadi pada ban kendaraan niaga. Jika kendaraan tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama, embun dari lantai akan masuk melalui pori-pori ban. Hal ini yang menyebabkan rangka baja ban menjadi berkarat.

Kerangka baja pada ban yang berkarat bisa membuat kembung. Biasanya pada area yang lama bersentuhan dengan lantai, akan mengembung ketika digunakan.

5. Proses produksi

“Akibat kurangnya rekatan antara kerangka dengan karet, adanya tetesan minyak, debu, atau kotoran yang masuk ke lapisan karet saat proses produksi, bisa membuat ban menjadi kembung,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com