JAKARTA, KOMPAS.com – Ban mobil pasti mengalami keausan jika dipakai. Biasanya ban bagian depan akan lebih cepat aus dibanding belakang. Hal ini berlaku bagi mobil dengan penggerak depan maupun belakang.
Mengapa ban pada bagian depan bisa lebih cepat aus dibanding belakang?
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk., mengatakan, ban depan mobil memiliki kinerja yang lebih berat dibanding belakang.
Baca juga: PSBB Jabar Berlaku Hari Ini, Motor dan Ojol Boleh Boncengan
“Ban depan lebih cepat aus karena sebagai pengarah dari laju kendaraan. Selain itu, waktu pengereman, ban depan lebih berat kerjanya, bobot kendaraan juga sebagian besar ke arah depan,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Zulpata juga menambahkan, sebagai pengarah laju kendaraan, ban depan paling sering digesek ke aspal, seperti membelokan setir ketika jalan lurus. Hal seperti itu yang membuat ban depan lebih cepat aus.
Baca juga: Berhenti di Lampu Merah, Gigi Mobil Matik Sebaiknya di D atau N?
“Cara berkendara seperti rem mendadak, menikung agak cepat sampai selip, ditambah kelurusan roda kurang sempurna/spooringnya kurang baik, hal-hal seperti ini yang membuat ban depan cepat aus,” kata Zulpata.
Agar keausan ban bisa rata setiap bannya, bisa lakukan rotasi ban setiap 10.000 kilometer. Perhatikan juga tekanan udara pada bannya, sesuaikan dengan standar dari pabrikan agar keausan ban bisa maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.