Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PSBB, Lebih Aman Mana Berkendara Siang atau Malam Hari?

Kompas.com - 14/04/2020, 07:32 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Di tengah pandemi virus Corona yang penyebarannya semakin meluas dan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.

Terlebih saat beraktivitas keluar rumah atau bekerja menggunakan kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil.

Tidak sedikit pula yang bertanya-tanya, lebih aman manakah berkendara pada siang hari atau malam hari. Mengingat, selama ini yang diketahui secara umum bahwa covid-19 akan mati pada suhu tertentu ,yakni di atas 50 derajat celcius.

Baca juga: Pengendara yang Pelanggar PSBB di Bogor Terancam Sanksi Pindana

Dari pemahaman tersebut, banyak yang kemudian memilih melakukan aktivitas berkendara pada siang hari atau saat matahari sedang terik-teriknya.

Warga menggunakan masker saat mengendarai sepeda motor melewati pos imbauan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020). Imbauan ini dilakukan agar masyarakat menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari, yang salah satu aturannya adalah pembatasan penumpang kendaraan serta anjuran untuk menggunakan masker jika berkendara.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga menggunakan masker saat mengendarai sepeda motor melewati pos imbauan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020). Imbauan ini dilakukan agar masyarakat menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari, yang salah satu aturannya adalah pembatasan penumpang kendaraan serta anjuran untuk menggunakan masker jika berkendara.

Salah satu alasannya adalah terhindar dari penyebaran virus mematikan tersebut. Salah seorang dokter di Solo, Arina Hidayati mengatakan, bahwa virus corona akan mati pada suhu sekitar 56 derajat celcius.

“Virus ini memang tidak akan mampu bertahan hidup di udara terbuka dan bebas, ia akan mati pada suhu sekitar 56 derajat celcius,” katanya kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Tetapi, mengenai pemilihan waktu yang lebih aman saat berkendara di jalan raya, Arina mengatakan berkendara jam berapa pun tidak masalah.

Baca juga: Selama PSBB di Bogor, Ojol Dilarang Bawa Penumpang

“Kalau yang berjemur di pagi hari saat terik matahari adalah untuk merangsang terbentuknya vitamin D yang bisa digunakan untuk menjaga kekebalan tubuh,” ujar Arina.

Terpenting, menurutnya adalah berkendara sendirian atau tidak berboncengan. Apalagi, memboncengkan orang lain yang tidak dikenal.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, Polisi Pamong Praja dan Dishub DKI Jakarta melakukan imbauan kepada pengendara mobil dan motor untuk dapat mematuhi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020). Imbauan ini dilakukan agar masyarakat menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari, yang salah satu aturannya adalah pembatasan penumpang kendaraan serta anjuran untuk menggunakan masker jika berkendara.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas gabungan dari TNI, Polri, Polisi Pamong Praja dan Dishub DKI Jakarta melakukan imbauan kepada pengendara mobil dan motor untuk dapat mematuhi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020). Imbauan ini dilakukan agar masyarakat menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari, yang salah satu aturannya adalah pembatasan penumpang kendaraan serta anjuran untuk menggunakan masker jika berkendara.

“Jam berapa pun bisa, asal tidak berboncengan apalagi dengan orang yang tidak dikenal. Kalau berboncengan itu bukan social distancing,” ucapnya.

Membonceng orang lain dalam kondisi seperti ini, lebih rentan terhadap penyebaran virus corona.

Baca juga: Terapkan PSBB, Ini 10 Lokasi Razia Kendaraan di Bogor

Hal ini salah satunya karena riwayat orang yang dibonceng juga tidak diketahui secara pasti.

“Apalagi berboncengan dengan orang yang bukan keluarga atau kita tidak tahu riwayatnya dia habis ketemu sama siapa saja, kalau berboncengan kan tidak jadi social distancing,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau