Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya 6 Ban, Ribetkah Ganti Ban Bus yang Bocor?

Kompas.com - 01/04/2020, 17:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ban merupakan komponen yang penting pada kendaraan, karena menempel langsung dengan aspal. Kondisi ban yang baik bisa meningkatkan rasa aman dan keselamatan ketika berjalan.

Tidak terkecuali untuk kendaraan penumpang seperti bus. Jika ban mengalami pecah ataupun bocor, lebih baik segera diganti.

Bus sendiri umumnya memiliki enam ban, dua di depan dan empat di belakang.

Walaupun tetap bisa berjalan jika satu ban belakang yang pecah, tetap saja bisa berbahaya.

Lalu bagaimana cara mengganti ban bus? Apakah sama saja dengan kendaraan pada umumnya?

Baca juga: Jokowi: Penangguhan Kredit Kendaraan Dimulai 1 April 2020

ganti ban busmalangpostonline.com ganti ban bus

Menurut Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., tidak ada cara khusus ketika mengganti ban pada bus, bisa dikatakan prosesnya sama saja seperti di mobil biasa.

“Caranya didongkrak terlebih dahulu, lalu ban harus dibuka secara manual dari bagian porosnya, tidak ada cara khusus,” ucap Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Begitu juga pada ban belakang yang ganda. Jika ingin mengganti ban belakang yang bagian dalam, harus melepas ban yang bagian luar terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena ban belakang terdiri dari dua ban yang disatukan.

Baca juga: Ignis Facelift Tiba di Indonesia, Ini Kata Suzuki

Secara penampilan, ban belakang dan depan bus terlihat berbeda. Namun ternyata, model ban yang digunakan sama saja pada bagian depan dan belakang.

Pemasangannya saja yang berbeda, jadi terlihat tidak sama antara ban belakang dengan depan.

Prasetyo Adi, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia, mengatakan, ban serep bus bisa untuk bagian depan ataupun belakang.

Ban serep bisa untuk ban belakang dan depan. Ban serep bus dibuat sama dengan ban yang terpasang, jadi tidak perlu repot ketika mengganti ban bus,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau