Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Ban Mobil dengan Cairan Anti Bocor, Bisa Ganggu Balans

Kompas.com - 28/03/2020, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menyebalkan rasanya saat mengemudi di jalan, tiba-tiba setir terasa tidak seimbang, berat. Ternyata, ketika dicek, salah satu ban bocor terkena paku.

Saat pakai tubeless memang sedikit meghambat berkurangnya udara, tetapi harus tetap dibawa ke bengkel untuk tambal ban.

Untuk mengantisipasi kondisi ini, pemilik kendaraan kerap memanfaatkan cairan anti bocor untuk ban tubeless. Cairan ini dianggap bisa menutup luka saat ban bocor. Pengaplikasiannya pun mudah, cairan anti bocor dimasukkan ke dalam ban melalui pentil.

Namun, penggunaan cairan anti bocor ini bisa memengaruhi keseimbangan atau balans dari perputaran ban mobil. Penjelasan ini disampaikan oleh Unggul Kusumanto, Country Manager Indonesia & Philippines Tech International (SE Asia) Limited, produsen Tech Tire Repair.

Baca juga: Mobil Jarang Dipakai Bisa Cepat Rusak, Mitos atau Fakta?

Balancing roda mobil dilakukan dengan menempel besi atau timah kecil pada titik yang perlu diseimbangkan.vishvastyres.com Balancing roda mobil dilakukan dengan menempel besi atau timah kecil pada titik yang perlu diseimbangkan.

Cairan anti bocor tidak disarankan dipakai di ban mobil karena akan mengganggu balans. Berbeda dengan pemakaian di ban motor, jumlah volume cairan di ban mobil lebih banyak, jadi memengaruhi keseimbangannya,” ucap Unggul kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Jika ada cairan pada bagian dalam ban mobil, akan sulit saat proses balancing ban. Cairan yang menggumpal seperti gel dengan volume yang cukup besar bisa menambah beban pada satu sisi ban.

Baca juga: Negara Tangguhkan Cicilan Kendaraan Selama 1 Tahun, Ini Kata Leasing

Proses balancing ban itu menempatkan bagian teringan dari pelek diposisikan pada titik terberat dari ban, jadi bisa lebih seimbang. Bagian dari perawatan ban ini dilakukan agar ban bisa berputar dengan sempurna, tidak goyang.

“Karena ban itu tidak sempurna seratus persen, makanya itu dibutuhkan balancing agar berputarnya sempurna. Pada titik teringannya bisa ditambah pemberat,” kata Unggul.

Balancing roda perlu dilakukan rutin tiap 10.000 Km atau setiap merotasi ban mobil.KOMPAS.com/Dio Balancing roda perlu dilakukan rutin tiap 10.000 Km atau setiap merotasi ban mobil.

Jika salah satu ban tidak seimbang dengan yang lain, efeknya yaitu keausan pada telapak ban yang tidak merata. Seperti yang dikatakan Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong.

“Jika putaran roda tidak seimbang, maka traksi ban tidak akan sempurna terutama pada kecepatan tinggi. Hal ini yang bikin ban aus tidak merata,” ujarnya saat ditanya Kompas.com beberapa waktu lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com