Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Sirkuit MotoGP di Mandalika Ngebut, Sudah 30 Persen

Kompas.com - 28/03/2020, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendemi virus corona (Covid-19) nampaknya tidak jadi hambatan bagi PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dalam membangun Mandalika International Street Circuit. Fasilitas ini punya tenggat agar bisa digunakan pada ajang MotoGP musim 2021 mendatang.

Melalui keterangan tertulis, pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali, dan The Mandalika itu menyebut bahwa proses keseluruhan pembangunan sirkuit sudah mencapai 30 persen. Saat ini, fokusannya kepada ground work atau pekerjaan tanah.

“Kami pastikan, hingga saat ini proses pembangunan Sirkuit Mandalika terus berlangsung dan berjalan normal sesuai timeline yang direncanakan serta ditargetkan selesai sesuai jadwal, yaitu akhir 2020," ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Virus Corona Bikin Homologasi MotoGP Pakai Virtual

 

Sirkuit Mandalika untuk MotoGP Mandalika 2021.KOMPAS.com/ M. Hafidz Imaduddin Sirkuit Mandalika untuk MotoGP Mandalika 2021.

Secara rinci, pekerjaan tanah yang telah dilakukan mencakup land clearing yang mencapai 426.375 m2 atau 81,24 persen, pemasangan pagar beton precast keliling yang telah mencapai 5.177 meter atau 82,83 persen.

Kemudian, galian tanah track sebesar 180.824 m3 atau 79,71 persen, serta pekerjaan timbunan tanah yang mencapai 69.206 m3 atau 18,34 persen.

Pada kesempatan sama, Abdulbar juga memastikan bahwa pengerjaan proyek sirkuit dilaksanakan dengan mematuhi tata laksana atau protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Seperti, selalu menjaga sanitasi dan tingkat hygene lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh, membiasakan mencuci tangan, menggunakan APD, serta menerapkan physical distancing," katanya.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Jasa Marga Imbau Jangan Sentuh Layar GTO

Ajang balap motor listrik MotoE di MotoGP. (Photo by Marco Bertorello / AFP)MARCO BERTORELLO Ajang balap motor listrik MotoE di MotoGP. (Photo by Marco Bertorello / AFP)

Untuk diketahui, pekerjaan tanah merupakan salah satu bagian penting dari konstruksi Sirkuit Mandalika guna membuat sirkuit sesuai dengan regulasi dan standar dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pengerjaan Sirkuit Mandalika terbagi dari sejumlah tahapan.

Pertama, pengerjaan bagian trek utama (main track) di mana lintasan sepanjang 4,31 km digali dengan kedalaman 1 meter untuk pondasi. Kedua, pembuatan service road di kanan dan kiri trek. Ketiga, adalah lapis pondasi agregat atau batu pecah.

Keempat, adalah drainase. Drainase ini akan berada di sisi kanan dan kiri trek dan menyesuaikan dengan kemiringan trek itu sendiri. Kelima, pengaspalan.

Kegiatan pengaspalan akan dilaksanakan dengan tiga lapis pengerasan aspal, yaitu lapis asphalt concrete-base, lapis asphalt concrete-binder course, dan lapis asphalt concrete-wearing course.

Baca juga: Perhitungan Jadwal Pebalap MotoGP Uji Coba Sirkuit Mandalika

Ilustrasi layout sirkuit Mandalika di Lombok untuk tuan rumah MotoGP 2021.motogp.com Ilustrasi layout sirkuit Mandalika di Lombok untuk tuan rumah MotoGP 2021.

Keenam, pembuatan asphalt berm atau verge di sisi kanan dan kiri trek yang berfungsi sebagai bahu jalan dan sebagai tanda visual bagi para rider terhadap batas luar dan dalam dari tikungan (sebelum run off).

Ketujuh, pengerjaan detail service road. Kedelapan, pengerjaan area run off yang terdiri atas tiga jenis permukaan, yaitu aspal, gravel bed, dan rumput.

Terakhir, adalah terowongan untuk akses masuk ke bagian tengah sirkuit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com