BOLOGNA, KOMPAS.com - Ducati pesimistis ajang balap MotoGP 2020 bisa bergulir satu musim penuh tahun ini, yakti total 19 seri.
Direktur Balap Ducati Gigi Dall'Igna menyatakan, balapan tidak akan bisa terlaksana sesuai rencana.
Komentar ini terlontar sambil melihat perkembangan pendemik virus corona (Covid-19) di seluruh dunia yang belum membaik. Bahkan, beberapa masalah menjadi lebih runyam seperti berhentinya kegiatan motorsport secara total di Eropa.
Melansir GPOne, dilaporkan bahwa setidaknya Ducati, Aprillia, dan KTM sudah menutup pabrik dan departemen balap mereka. Seluruh pegawai dirumahkan supaya terhindar dari ancaman penularan virus corona.
Baca juga: MotoGP Le Mans Berpotensi Diundur Hingga Juni
"Menurut saya, menggelar 19 Grand Prix di situasi seperti ini bukan ide yang realistis. Sebelumnya kami mencoba optimistis, tapi sekarang dihadapkan dengan situasi yang semakin mencekam. Jadi tidak mungkin untuk bisa melanjutkan (balap) sesuai jadwal awal," kata Dall'lgna, Minggu (22/3/2020).
"Namun saya masih optimis bahwa Dorna Sport tidak akan melakukan pembatalan MotoGP 2020 walau apapun yang terjadi, meski balapan tidak dihelat hingga 19 seri. Mungkin dengan 10 seri balap itu cukup untuk menunjuk juara dunia tahun ini," ujar Dall'lgna lagi.
Untuk diketahui, sejauh ini sudah ada empat seri awal, termasuk MotoGP Qatar, MotoGP Amerika Serikat, dan MotoGP Argentina yang sudah dibatalkan dan ditunda akibat pandemik virus corona.
Kemudian, keputusan mundurnya jadwal balap MotoGP 2020 hingga Mei juga berpotensi menggugurkan GP Prancis yang akan dilaksanakan di Le Mans.
Baca juga: MotoGP Terpukul Akibat Virus Corona, CEO Dorna Tulis Surat Terbuka
Promotor MotoGP Le Mans Claude Michy menyebut, kemungkinan besar jadwal balap mundur hingga 12-14 Juni 2020. Berarti, akan ada perombakkan acara karena pada tanggal tersebut tadinya ada ajang balap ketahanan mobil 24 jam, 24 Hours of Le Mans.
Melihat berbagai masalah ini, CEO Dorna Sport Carmelo Ezpelata membuat surat terbuka yang ditunjukkan pada pecinta MotoGP, pabrikan dan tim terkait, hingga stakeholder.
"Mengingat ancaman dari virus corona yang melanda saat ini, pemerintah di seluruh dunia melakukan penjagaan demi kesehatan bersama. Itulah sebabnya, sekarang kita harus lebih bertanggung jawab dan mendukung satu sama lain dengan mendukung pelarangan dan pembatasan, serta rekomendasi pemerintah lainnya untuk kepentingan bersama," tulis Ezpelata di keterangan tersebut.
"Virus ini membuat dunia seolah berhenti berputar untuk waktu yang belum pasti, tetapi kita yakin bahwa semua akan kembali ke keadaan semua, normal. Bahkan, lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Saya ingin mengirimkan pesan kepercayaan dan ketenangan bagi semua orang dalam situasi seperti ini," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.