JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki minggu terakhir Februari 2020, hujan masih sering terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Pemilik mobil harus lebih rajin melakukan perawatan agar kondisi eksterior terjaga kebersihannya.
Salah satunya, area kaca mobil yang bakal mempengaruhi visibilitas selama berkendara. Sebab air hujan dapat meninggalkan bercak yang membandel pada bagian tersebut.
Raymundus Arief, Business Development Manager Scuto Indonesia, mengatakan, air hujan membawa partikel debu dari lingkungan sekitar yang kemudian akan menempel pada kaca mobil.
Baca juga: Tak Hanya Kecelakaan, Truk ODOL Juga Kuras Uang Negara
“Saat air hujan telah mengering, timbul bercak tipis yang dapat menyebabkan jamur. Hal ini terjadi karena akumulasi air hujan yang mengandung asam, serta debu dari lingkungan sekitar,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.
Terlebih kondisi kaca yang tidak sepenuhnya rata, di mana ada bagian yang cekung, menjadi tempat kotoran dan air hujan menumpuk.
“Jika dibiarkan lama-kelamaan akan menyebabkan kaca buram, kondisi ini akan mengganggu visibilitas saat berkendara,” kata Ray.
Baca juga: Bikin Toyota Avanza Tambah Nyaman Pakai Captain Seat
Apalagi partikel debu juga berpotensi menggores permukaan kaca, saat wiper secara tak sengaja aktif dan menyapu kaca depan atau belakang. Kondisi akan menyebabkan kaca mengalami baret tipis yang tidak kasat mata.
“Oleh sebab itu, sebaiknya setelah hujan mobil dikeringkan. Namun kalau tidak sempat, setidaknya mobil dibilas saja dengan air untuk merontokkan debu-debu di sekujur bodi,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.