Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Custom Motor Gaya Chopper Bakal Meredup Tahun ini?

Kompas.com - 24/02/2020, 10:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren bergaya chopper gandrung beberapa tahun terakhir. Salah satu, tolok ukurnya bisa dilihat dari banyaknya motor chopper di berbagai kompetisi custom di tingkat nasional.

Andi Akbar dari Katros Garage, mengatakan, karena sebelum-sebelumnya sudah terlalu banyak maka sudah mencapai puncak. Artinya mungkin saja tahun ini tren chopper justru mulai meredup.

"Untuk genre mungkin masih sama, tapi kalau chopper sepertinya akan menurun. Sebab, sebelum-sebelumnya sudah terlalu banyak yang chopper," katanya kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2020).

Yamaha Scorpio bergaya skinny chopper garapan Wangsa Kencana GarageDok. Kustomfest Yamaha Scorpio bergaya skinny chopper garapan Wangsa Kencana Garage

Baca juga: Beda Istilah Modifikasi dan Kustom

Tema chopper sudah ramai sejak 2018 silam. Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest yang juga builder Retro Classic Cycles, mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang membuat aliran ini masih tinggi peminat.

"Ada efek samping dari Pak Jokowi yang kebetulan beli motor chopper. Dari situ, berkembang penilaian orang bahwa motor custom ya itu seperti motor pak Jokowi, chopper," ucap Lulut beberapa waktu lalu.

Wahyu Diwa, builder dari Diwa Creative Studio di bilangan Depok, Jawa Barat mengatakan, Aliran lain seperti tracker dan scrambler disebut tetap stabil sebab tren dual puprpose masih bertahan.

Presiden Joko Widodo dan rombongan bikers saat melakukan touring menggunakan motor chopper miliknya di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018). Di sela perjalanan itu, Jokowi sempat meninjau dua program padat karya yang dikerjakan oleh warga Sukabumi.
BIRO PERS SETPRES/KRIS Presiden Joko Widodo dan rombongan bikers saat melakukan touring menggunakan motor chopper miliknya di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018). Di sela perjalanan itu, Jokowi sempat meninjau dua program padat karya yang dikerjakan oleh warga Sukabumi.

Bahkan sepanjang 2019 mulai muncul balapan flat track yang bertujuan sekadar rekreasi atau bersenang- senang. Meski bukan kompetisi serius, ajang seperti ini menggeliatkan tren custom yang diusung.

Baca juga: Obat Ganteng Yamaha XSR155 dari Street Art Custom

Adapun tren cafe racer diprediksi bakal redup. Wahyu mengatakan ada beberapa alasan, pertama ialah soal ergonomi. Cafe racer biasanya single seater dan setang bungkuk mulai kurang nyaman dipakai.

"Model seperti street tracker dan street scrambler bisa dipilih sebab bisa menjelajah jauh untuk berbagai medan jalan. Pehobi juga ingin membawa motornya ke tempat jauh, jadi kenyamanan yang diutamakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com