Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Problem Kemacetan di Bogor

Kompas.com - 18/02/2020, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Sebagai kota yang beririsan langsung dengan ibu kota, Bogor menjadi salah satu destinasi wisata ketika akhir pekan. Kota Bogor juga menjadi tempat tinggal Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, masalah kemacetan juga sulit dihindari di Kota Hujan ini. Meningkatnya jumlah kendaraan, sedangkan lebar jalan tetap sama, membuat situasi jalan raya di Bogor kerap macet.

Salah satu titik kemacetan yaitu ada di persimpangan dan jalan utama, di sekitar Kebun Raya.

Dody Wahyudin, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, mengatakan, solusi dari kemacetan yang ada di persimpangan yaitu dengan mendesain ulang agar bisa mengurangi antrean. Namun mendesain ulang suatu persimpangan butuh melihat kondisi lokasinya.

Baca juga: Ini Biaya Resmi Bikin Baru dan Perpanjangan SIM

persimpangan di kota bogorKompas.com/Fathan Radityasani persimpangan di kota bogor

“Namun, tidak bisa semudah itu, ada satu lokasi di Bogor yang ingin diubah menjadi bundaran, tapi pada bagian bawah tanahnya terdapat pipa-pipa yang bisa menjadi masalah kalau dibongkar,” ucap Dody kepada Kompas.com, Senin (17/2/2020).

Selain dengan mendesain ulang, bisa dengan penambahan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) untuk mengatur laju kendaraan di persimpangan. Kalau masih belum bisa, dilakukan pengaturan jalan oleh Dishub, namun ada kendala lain.

“Penambahan APILL juga bisa membantu mengatur laju kendaraan di persimpangan. Namun jika masih belum berhasil, petugas Dishub bisa untuk mengatur jalan. Kendala dari hal tersebut yaitu petugas tidak bisa berlama-lama mengatur lalu lintas,” kata Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com