JAKARTA, KOMPAS.com - Tak lama setelah Maruti Suzuki meluncurkan XL6 di India, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), juga langsung mengikuti dengan merilis XL7 di Indonesia.
Menggunakan basis platform yang sama dengan Ertiga, XL7 didapuk bermain di segmen SUV murah. Artinya, XL7 akan berkompetisi dengan Honda BR-V, Daihatsu Terios, dan juga Toyota Rush.
Lantas bagaimana dengan nasib produk impor lainnya, contohnya seperti Ignis. Seperti diketahui, Suzuki pernah merencanakan Ignis agar diproduksi lokal, tapi sekarang justru XL7 yang diprioritaskan.
Baca juga: Beda Rp 6,5 Juta, Konsumen Ertiga Bisa Geser ke XL7?
Menjawab hal ini, 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra, mengatakan memang ada rencana untuk Ignis dilokalkan.
Akan tetapi hal itu kembali lagi dari perhitungan dan strategi marketing Suzuki yang menyesuaikan kondisi pasar di Tanah Air.
"Kalau dilihat kondisi pasar kita di Indonesia dominannya kendaran penumpang tiga baris, hampir 80 persen yang terjual itu. Jadi ada faktor pertimbangan itu sehingga kita lebih tertarik memproduksi XL7 dibandingkan Ignis atau model lain saat ini," ujar Donny, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya soal pasar yang tumbuh saja, menurut Donny salah satu hal yang membuat Suzuki akhirnya memproduksi XL7, juga lantaran adanya peluang untuk menjadikan SUV murah tersebut diekspor ke mancanegara.
Baca juga: Setelah XL7, Suzuki Bakal Bawa Ignis Baru ke Indonesia
Suzuki sendiri sudah menargetkan XL7 akan menjadi andalan ekspor baru ke 30 negara tujuan.
Bahkan secara kandungan komponen lokal, XL7 sudah punya modal lantaran angka TKDN yang sudah menyentuh 85 persen.
Namun demikian, Donny tak menampik bila ke depannya Ignis pun bakal diproduksi di Indonesia.
Baca juga: Kaca Spion Canggih di Suzuki XL7 [VIDEO]
Hal ini lantaran secara tren global, perkembangan mobil di dunia akan mengarah ke segmen-segmen yang lebih kecil, baik dari segi dimensi atau pun kapasitas mesin.
Baca juga: Simak Klaim Konsumsi Bahan Bakar SUV Murah Suzuki XL7
"Ada pertimbangan XL7 ini selain untuk domestik juga untuk ekspor, jadi XL7 ini secara volume punya peluang untuk dieskpor lebih banyak dibandingkan Ignis. Kami akan mulai ekpor XL7 melalui jalur Ertiga sebelumnya," ucap Donny.
"Global tren kendaraan memang semakin kecil, kita bisa lihat lah rata-rata hampir di semua negara sekarang dimensi mobilnya compact, tapi untuk Indonesia sendiri memang belum. Karena itu kita cenderung produksi lokal XL7 sekarang ini," kata Donny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.