JAKARTA, KOMPAS.com- Keberadaan angkutan perkotaan (Angkot) full AC mendapatkan tanggapan cukup bagus oleh para penumpang di DKI Jakarta. Terbukti, banyak yang tertarik untuk memanfaatkan angkutan perkotaan tersebut.
Salah satu pembeda angkot full AC dengan angkot biasa selain dari sisi armadanya, yaitu pelayanan yang diberikan kepada penumpang. Dalam hal ini, sopir angkot memiliki standar tersendiri saat mengemudikan kendaraannya.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan S menyampaikan, untuk angkot full AC ini yang utama dalam adalah pelayanan. Sehingga, sebisa mungkin sopir angkot memberikan servis terbaik kepada para penumpangnya.
Baca juga: Fitur Sederhana Ini Dibutuhkan Angkot Full AC
“Jelas beda dengan sopir angkot biasanya, sopir angkot full AC ini menggunakan seragam, yang jelas juga tidak boleh merokok. Selain itu juga tidak boleh menunggu penumpang atau ngetem,” ujarnya kepada KOMPAS.com, Jumat (10/1/2020).
Selain itu, Shafruhan melanjutkan, dalam mengoperasikan angkot ini sang sopir tidak fokus pada jumlah setoran. Pasalnya, para sudah mendapatkan gaji di atas Upah Minimum Regional (UMR) dari operator.
“Sehingga, sopir bisa lebih nyaman saat mengemudikan angkotnya karena mereka tidak dikejar-kejar setoran. Mereka sudah digaji oleh operator atau pengelola angkot tersebut dan gajinya di atas UMR,” kata dia.
Shafruhan menambahkan, dengan berbagai pelayanan terbaik tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk beralih menggunakan angkot. Sehingga, dapat berdampak pada berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta.
Baca juga: Angkot Full AC di Jakarta Akan Terus Ditambah
“Dengan adanya pelayanan ini bisa memunculkan ekspektasi masyarakat bahwa angkutan umum sekarang sudah nyaman. Sehingga, mereka bisa berpindah dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkot,” katanya.
Demi peningkatan pelayanan ini, pihaknya bersama operator dan juga Dishub DKI Jakarta akan terus melakukan evaluasi. Mulai dari evaluasi rute sampai dengan kenyamanan para penumpang saat menaiki angkot full AC tersebut.
“Kami memerlukan masukan dari para penumpang. Misalkan, ada penumpang di barisan belakang dan ternyata tidak terkena AC ini menjadi masukkan, berarti perlu ditambah menjadi double blower,” katanya.
Dengan berbagai perbaikan yang dilakukan, diharapkan di 2020 jumlah angkot full AC bisa terus bertambah. Sehingga, bisa menjadi transportasi yang diharapkan oleh masyarakat Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.