Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pengamat, Tol Layang Jakarta-Cikampek Solusi Urai Kepadatan

Kompas.com - 06/01/2020, 15:40 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang akhirnya dibuka jelang libur Natal dan Tahun Baru kemarin, dianggap memberikan dampak positif. Terutama dalam mengurai kepadatan lalu lintas yang biasa menjadi momok negatif di ruas tersebut.

Pemerhati masalah transportasi yang juga mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, menjelaskan pada umumnya kondisi jalan baik arteri maupun tol sudah mengalami over capacity. Apalagi ditambah saat musim liburan seperti kemarin.

"Pada momen liburan panjang, mudik paling besar mengarah ke Jawa Barat, Tengah, dan Timur. Kendaraan bermotor dengan mobilitas tertinggi pada umumnya melewati Tol Jakarta-Cikampek-Cipali dan seterusnya. Dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang tak terkendali berpotensi menimbulkan kemacetan karena over capacity," ujar Budiyanto dalam keterangannya, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Catat, Ini Akses Masuk dan Keluar Tol Layang Jakarta-Cikampek


Lebih lanjut Budiyanto menambahkan, pertumbuhan kendaraan bermotor berbanding jauh dengan infrastruktur jalan. Bila kendaraan bisa menyentuh hingga level 11 persen, sementara pertumbuhan jalan hanya berkisar 1 persen.

Tak heran bila situasi kepadatan kerap terjadi, terutama di ruas Tol Jakarta-Cikampek baik pada hari biasa maupun liburan. Namun dengan keberadaan lintas atas atau elevated II yang membentang sejauh 36,3 km dapat dirasakan bila kontribusui kemacetan bisa terurai cukup baik.

Namun demikian, Budiyanto kembali mengingatkan pengendara yang akan melitasi agar tetap berhati-hati.

Pasalnya jalan tol layang tersebut berada diketinggian mencapai 18 meter dan memiliki kontruksi bergelombang karena mengikuti infrastruktur di bawahnya seperti adanya jembatan penyeberangan orang atau JPO.

Baca juga: Segera Berlaku, Berapa Tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek?

"Kontruksi pada saat di atas JPO dan simpang susun, menyesuaikan ketinggian, setelah itu flat kembali, belum tiupan angin yang kencang berpengaruh pada lajunya kendaraan (ada kesan bergelombang). Kemudian ditambah ada sambungan (expansion joint), selebar 1-1,4 meter sehingga terkesan tak rata," ucap Budiyanto.

Sebelum peresmian dan pembukaan, sempat viral penampakan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang sangat bergelombang.

Namun akhirnya Kepala BPJT Danang Parikesit, menjelaskan bila konstuksi pembangunan tol layang terpanjang di Indonesia tersebut dibangun dengan spesifikasi yang telah ditentukan standarnya.

Menurut Danang, karena tol layang tersebut dibangun di atas lahan yang sebelumnya sudah ada, maka pada konstruksinya telah dilakukan penyesuaian berupa peninggian elevasi struktur elevated dengan tetap memperhatikan kualitas pemenuhan ketentuan dan persyaratan teknis yang berlaku.

"Desain alinyemen vertikal untuk peninggian elevasi struktur elevated dimaksud memiliki kelandaian vertikal maksimal 3 persen, sehingga telah memenuhi ketentuan persyaratan kelandaian vertikal maksimum 4 persen untuk desain kecepatan 80 kpj tersebut, termasuk pemenuhan ketentuan jarak pandang henti kendaraan yaitu minimum 110 meter," ucap Danang dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tilang Elektronik Segera Berlaku di Tol Layang Jakarta-Cikampek

Terkait aspek struktur, konstruksi Jalan Tol Jakarta - Cikampek II (Elevated) telah dilakukan pengujian beban (loading test) serta desain yang telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan.

Tak hanya itu, Danang mengklaim jalan tol layang juga telah dilengkapi oleh fitur keselamatan berupa emergency U-turn di delapan titik lokasi dan 113 buah CCTV pemantau secara langsung.

Selain itu, akan dilengkapi dengan fitur keselamatan lainnya yang meliputi Emergency Exit Ramp di dua lokasi, hingga Emergency Parking Bay di empat titik lokasi yang akan ditentukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tersedia lowongan kerja posisi pengamat tuk mengisi berita(by wartawan kehabisan berita),misal pengamat politik,tata kota-transportasi,startup,kebijakan publik,militer,kepolisian,dunia-pendidikan,kelautan,dst nya...bikin sendiri juga boleh,free titel pakar/ahli by wartawan.lebih diutamakan dosen.
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Alasan kenapa Bus Sugeng Rahayu Selalu Kebut-kebutan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ironis Jalan Layang Tol MBZ Dikorupsi hingga Tak Bisa Dilewati Tronton, Pelakunya Cuma Dihukum 4 Tahun

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Samsung Galaxy A56 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Menangis, Hampir Resmikan Eiger Adventure Land yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Grab Umumkan THR Ojol untuk Mitra Pengemudi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Eiger Adventure Land: Ekowisata Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Kini Diminta Dibongkar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Korban Pertamax Campur Air Diganti Rugi Rp 1 Juta, SPBU Minta Videonya Dihapus

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Istri Ungkap Penyebab Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Setuju Gencatan Senjata, Putin Tetap Ancam Pasukan Ukraina di Kursk: Menyerah atau Mati
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau