Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Durasi Aman Mengemudi Jarak Jauh

Kompas.com - 29/12/2019, 13:50 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tersambungnya tol Trans Jawa, serta diresmikannya tol layang Jakarta-Cikampek, mendorong sejumlah orang untuk berpergian menggunakan kendaraan pribadi.

Tak jarang perjalanan memakan waktu tempuh cukup lama, sehingga membuat pengemudi kelelahan.

Oleh karena itu, Anda butuh manajemen perjalanan waktu yang baik. Sebab sebagai sopir tunggal tanpa pengganti, menyetir terus menerus tanpa bergantian sangat berisiko.

Baca juga: Setelah Puncak Arus Natal, Tol Cipali Masih Ramai dan Lancar

Honda BR-V saat menggunakan roof box keluaran Thule di Tol Cipalikompas.com Honda BR-V saat menggunakan roof box keluaran Thule di Tol Cipali

Training Director Jakarta Defesive Driving Consulting Jusri Pulubuhu, mengatakan jika waktu maksimal untuk berkendara yang disarankan adalah 3 jam.

“Mau itu jalanan lancar atau macet, sebaiknya setiap 3 jam kita melakukan istirahat. Karena lebih dari 3 jam, pengemudi akan merasa lelah dan jenuh, yang bisa membuat hilangnya konsentrasi,” ujarnya kepada Kompas.com (29/12/2019).

Bagi Anda yang melakukan perjalanan lewat tol, lakukan istirahat di rest area. Menurut Jusri hindari berhenti sembarangan di bahu jalan, karena berbahaya bagi diri kita sendiri maupun bagi pengguna jalan lain.

Baca juga: Antisipasi Kepadatan Libur Tahun Baru, Tol Japek Berlakukan Contraflow

Ilustrasi rest area di jalan tolKementerian PUPR Ilustrasi rest area di jalan tol

Selama berisitirahat, pengemudi bisa melakukan aktifitas ringan seperti melakukan perenggangan atau berjalan-jalan di sekitar rest area. Bisa juga dengan makan atau tidur sejenak untuk mengembalikan konsentrasi.

“Istirahat minimal 30 menit, setelah itu sudah bisa jalan lagi. Nanti istirahat lagi kalau sudah 3 jam. Sebaiknya kalau menyetir sudah lebih dari 12 jam, cari penginapan untuk istirahat yang lebih maksimal,” kata Jusri.

Ia juga mengingatkan, jam-jam krusial terjadinya kecelakaan ada pada waktu pergantian dari sore ke malam, atau dari malam ke pagi.

“Tambah waktu istirahat saat waktu magrib atau waktu subuh, karena saat itu mata kita butuh penyesuaian dari terang ke gelap atau dari gelap ke terang,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com